Kamis, Juni 30, 2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer
27 °c
Gorontalo
26 ° Sab
25 ° Ming
24 ° Sen
24 ° Sel
  • Login
  • Register
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Nasional
    • Peristiwa
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
    • Fokus Pilkada
    • DPRD
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Nasional
    • Peristiwa
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
    • Fokus Pilkada
    • DPRD
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV

Mitos dan Rumor Seputar Prabowo

by Lukman Polimengo
Maret 11, 2019
Reading Time: 7min read
64 3
0
Share on FacebookShare on WhatsappShare On Twitter

Oleh: Hersubeno Arief.

Dengan menggunakan media mainstream, para lawan politik dan kelompok-kelompok yang tidak menyukainya mendeskreditkannya. Mereka mendesakkan persepsi itu kedalam memori kolektif publik. Prabowo adalah monster. Figur pemarah yang menakutkan!

Situs berita kompas.com edisi Jumat (7/3) memuat berita menarik. “Prabowo Marahi Panitia Pidato Kebangsaan di Kampus UKRI.” Berita ini langung viral. Link beritanya menyebar dengan cepat di medsos.

Baca juga

Ingin UMKM Maju, Ratusan Emak-Emak dan Milenial Gorontalo Deklarasi Dukung Sandiaga Presiden 2024

Warga Minta Jadi Gubernur Lagi, Rusli Habibie Malah Dukung Jokowi 3 Periode

Ketika di-googling berita itu juga ditayangkan di jaringan media -media milik Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Semua jaringan tribunnews.com yang tersebar di seluruh Indonesia menayangkannya. Situs web ekonomi dan keuangan kontan.co.id bahkan juga memuatnya dengan judul yang sama.

Di bawah berita tersebut ada disclaimer : Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Prabowo Marahi Panitia Pidato Kebangsaan di Kampus UKRI.” Artinya berita ini bersumber sama, kompas.com.

Benarkah faktanya seperti itu? Prabowo marah-marah hanya karena masalah sepele. Nama adiknya tak dicantumkan dalam teks sambutannya?

Tak lama berselang kompas.com membuat semacam ralat. Judul dan isi berita diganti. “Dengan Nada Bercanda Prabowo Sentil Panitia Pidato Kebangsaan di Kampus UKRI.”   

Prabowo memang tidak marah. Dia bahkan banyak bercanda. Meledek sana-sini. Hadirin dibuat tertawa terbahak-bahak hampir sepanjang pidatonya berdurasi 90 menit.  

Prabowo pemarah itu mitos yang sudah sejak lama dibangun untuk mendeskreditkannya. Dia digambarkan sebagai orang yang secara emosional tidak stabil. Tidak layak menjadi pemimpin. Apalagi Presiden!

Dengan menggunakan media mainstream, para lawan politik dan kelompok-kelompok yang tidak menyukainya mendeskreditkannya. Mereka mendesakkan persepsi itu kedalam memori kolektif publik. Prabowo adalah monster. Figur pemarah yang menakutkan!

Patut dipertanyakan bahwa tidak ada unsur kesengajaan sampai berita itu tayang. Bagi seorang wartawan, akurasi atau kesesuaian antara fakta dan data sangat penting. Bahkan sudah menjadi doktrin utama, sebuah “ayat suci” yang tak boleh dilanggar. A-C-C-U-R-A-C-Y!

Membedakan orang marah dan bercanda merupakan hal yang sangat elementer. Menulis ejaan nama seseorang saja, harus tepat! tidak boleh salah. Apalagi menggambarkan ekspresi emosi seseorang. Wartawan semacam ini tidak layak bekerja untuk media sebesar Kompas.com.

Tunggu dulu! Bisa jadi bukan wartawannya yang salah. Dia sudah melaporkan dengan benar. Namun sang editor di kantor redaksi yang memlintirnya. Sikap ini bisa muncul karena prasangka, atau pilihan politik.

Dimanapun level kesalahannya, sulit untuk memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi. Selain kompas.com, media-media jaringan milik KKG tidak mengubah artikel tersebut. Beritanya masih dengan mudah ditemukan. Tinggal googling “ Prabowo Marah” artikelnya langsung bermunculan.

Di luar tukang marah, mitos dan rumor seputar Prabowo adalah soal ibadah dan ke-Islamannya. Isu ini sudah sejak lama dihembuskan, apalagi setelah Prabowo didukung sebagai capres oleh Ijtima Ulama.

Buzzer pendukung Jokowi ramai-ramai membuat tagar #Prabowojumatandimana. Di group medsos juga ada yang mengusulkan agar setiap hari Jumat ada yang menguntit kegiatan Prabowo. Harus diintai, dia salat Jumat atau tidak.

Gerakan tagar #Prabowojumatandimana ini targetnya untuk mendeskreditkan Prabowo. Rumor Bahwa Prabowo tidak pernah salat, termasuk salat Jumat harus terus dihembus-hembuskan. Bersamaaan dengan itu foto-foto video Jokowi menjadi imam salat disebar secara massif di medsos. Targetnya membuat pemilih muslim ragu memilih Prabowo.

Para tokoh, termasuk yang non muslim memberi testimoni betapa rajinnya Jokowi beribadah. Surya Paloh, Luhut Panjaitan sampai politisi PDIP Eva Sundari sangat membanggakan ke-Islaman Jokowi.

Di sebuah media malah diberitakan Luhut mengatakan Jokowi kalau salat Jumat sampai empat rakaat. Sementara Eva Sundari mengatakan Jokowi setiap malam tarawih dan tadarus. Benarkah? Belum ada konfirmasi pernyataan konyol itu benar dikemukakan oleh mereka.

Gerakan mendiskreditkan Prabowo tidak pernah salat Jumat berhenti bersamaan insiden pelarangan salat Jumat di masjid Kauman, Semarang (14/2). 

Sebelumnya Ustadz Sambo guru ngaji Prabowo sempat memposting video candid. Secara sembunyi-sembunyi Sambo mengambil gambar Prabowo ketika sedang khusuk mendengarkan khatib berceramah.

Menurut cerita Sambo, Prabowo sangat tidak suka kegiatan ibadahnya, apalagi salat dipublikasikan ke media. Baginya hal itu masalah pribadi. Hubungan antara dia dengan Tuhan. 

Anehnya bersamaan dengan gerakan mempertanyakan ke-Islaman Prabowo, para buzzer Jokowi juga menghembuskan isu lain. Jika menang, maka dia akan mengganti Indonesia menjadi khilafah. Prabowo didukung oleh kelompok-kelompok radikal. Mereka menyebut PKS, FPI, HTI, bahkan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) berada di belakang Prabowo. 

Isu ini secara masif diproduksi dan disebarkan melalui jalur medsos. Tergetnya untuk menakut-nakuti pemilih non muslim, dan kelompok Islam sekuler, agar jangan memilih Prabowo.

Isu konyol itu bahkan disampaikan oleh Ketua Umum PPP Romahurmuziy. Dia membuat siaran pers bahwa tidak ada pilihan lain bagi HTI kecuali bersembunyi di belakang Prabowo. “HTI ingin mendirikan khilafah tidak mengakui Pancasila dan NKRI.” 

Rommy lupa bahwa Prabowo adalah prajurit TNI. Dia disumpah untuk setia kepada Pancasila dan NKRI. Sejak muda Prabowo mempertaruhkan nyawanya di medan tempur dalam operasi-operasi militer untuk mempertahankan NKRI. 

Supaya adil, coba sekali-kali dipertanyakan: Jokowi, bahkan Rommy  ada  dimana ketika Prabowo menyabung nyawa di hutan-hutan Timor-Timur dan Aceh? Kok tiba-tiba merasa lebih Pancasilais dan paling menjaga NKRI?

Prabowo juga diisukan sebagai figur ultranasionalis dan pembenci etnis Cina. Isu ini bahkan banyak ditulis di media-media asing. Bagaimana mungkin kalau membenci Cina, Prabowo mengusung Jokowi dan Ahok pada Pilkada DKI 2012. Hasyim adik Prabowo bahkan membiayai kampanye Jokowi dan Ahok.

Soal kepemilikan tanah

Isu dan rumor lain yang dihembus-hembuskan terhadap Prabowo adalah figur yang ambisius. Dia tiga kali mencalonkan diri pada Pilpres.  

Pada Pilpres 2009 menjadi cawapres berpasangan dengan Megawati. Pada 2014 menjadi capres berpasangan dengan Hatta Radjasa. Sekarang Prabowo maju kembali menjadi capres berpasangan dengan Sandiaga Uno.

Dalam berbagai kesempatan Prabowo mengatakan, sesungguhnya dia sudah ingin menyingkir dari hiruk pikuk politik. Karena itu dia membeli lahan di kaki Gunung Hambalang, Bogor. Menyepi, membangun padepokan.

“Dalam budaya Jawa saya ingin madeg panditho. Membangun padepokan dan menurunkan ilmu yang saya miliki kepada generasi muda,” ujar Prabowo.

Namun melihat kondisi politik yang jauh dari ideal, semakin menjauh dari cita-cita para Bapak pendiri bangsa, Prabowo mengaku terpaksa harus turun gunung lagi.

Soal lahan di Hambalang ini juga banyak rumor. Dia disebut membangun istana mewah dan membuat pelatihan militer. Komplek pemukiman Prabowo di Hambalang juga disebut-sebut dijaga ketat. Tidak boleh sembarang orang masuk.

Prabowo mengaku membeli lahan seluas 4.8 hektare itu pada tahun 2001. Dia membelinya dengan mencicil dari seorang jenderal. “Harganya lebih murah dibandingkan dengan satu rumah di Menteng, “ tegasnya.  

Menteng adalah kawasan elit di Jakarta tempat hunian para pejabat tinggi dan kalangan atas Jakarta.

Di Hambalang juga dibangun barak-barak untuk pelatihan kepemimpinan Generasi Muda. Sejumlah anak muda dari berbagai daerah juga dilatih mengelola pertanian dan peternakan. Warga sekitar sering menikmati hasil pertanian dan peternakan Prabowo.  

Di kawasan itu juga dibangun sebuah auditorium tempat Prabowo bertemu dan menyampaikan ceramah ke kalangan generasi muda. “Nantinya saya akan membangun kampus kedua UKRI disini,” ujarnya.

Pendidikan merupakan salah satu passion Prabowo. Dia membangun kampus UKRI di Bandung yang direncanakan menjadi kampus perguruan tinggi terbaik di Asia.

Sekarang Prabowo diserang karena memiliki utang Rp 52 miliar. Tuduhan ini sangat tidak masuk akal. Dalam UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) disebutkan syarat menjadi capres/cawapres tidak sedang memiliki utang.

Pada pasal 169 ayat h disebutkan “Tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan negara.”

Dengan resmi menjadi capres, berarti Prabowo telah memenuhi semua persyaratan, termasuk masalah utang piutang yang merugikan negara.

Jokowi sendiri terus menerus menyerang Prabowo secara pribadi soal pemilikan lahan di Kaltim dan Aceh. “Jangan juga ada yang teriak-teriak Pasal 33, Pasal 33. Jangan sampai ada lagi yang teriak-teriak 1 persen menguasai 90 persen aset. Tapi dia sendiri memiliki 5 kali (luas) Provinsi Jakarta lahannya,” kata Jokowi di Bandung Minggu (10/3).

Pada malam harinya ketika bertemu para pendukungnya pada Festival Satu Indonesia di Istora Senayan, Jakarta Jokowi kembali menyerang Prabowo “Tahu kan Unicorn yang online-online itu?” 

Jokowi menirukan ucapan Prabowo ketika dalam debat antar-capres menjawab pertanyaannya. Saat itu Jokowi bertanya soal infrastruktur apa yang akan disiapkan untuk Unicorn. 

Prabowo mengaku bingung karena pelafalan Jokowi Unicon. Bukan Unicorn. Lama besar dan bersekolah di Eropa, Prabowo sangat fasih berbahasa Inggris. Jadi ketika ada lafal yang salah, dia bingung. Untuk memastikan dia menanyakan apakah yang dimaksudkan Jokowi adalah soal bisnis online itu.  

Menanggapi berbagai serangan Jokowi, Prabowo bersikap santai dan menahan diri. Dia menolak ketika pada debat pertama Sandiaga akan mengajukan pertanyaan soal penanganan kasus penyidik KPK Novel Baswedan.

Kasus ini menjadi titik lemah penegakkan hukum di era Jokowi. Novel disiram air keras sepulang salat subuh. Mata sebelah kiri buta. Hampir dua tahun kasus itu belum terungkap.

Prabowo juga menolak menyerang balik Jokowi ketika dia menyerangnya dengan isu kepemilikan lahan. Sikap ini membuat banyak pendukungnya kesal.

Dalam wawancara dengan RCTI Prabowo menjelaskan sikapnya. Dia sangat menjunjung tinggi falsafah Jawa. Dia tidak ingin menang dengan merendahkan orang lain, termasuk lawan politiknya. “Saya ingin menang tanpa ngasorake,” tegasnya. end

Tags: JOKOWIPEMILU 2019Prabowo SubiantoSANDIAGA UNO

Berita Terkait

Ingin UMKM Maju, Ratusan Emak-Emak dan Milenial Gorontalo Deklarasi Dukung Sandiaga Presiden 2024

Ingin UMKM Maju, Ratusan Emak-Emak dan Milenial Gorontalo Deklarasi Dukung Sandiaga Presiden 2024

April 17, 2022
Warga Minta Jadi Gubernur Lagi, Rusli Habibie Malah Dukung Jokowi 3 Periode

Warga Minta Jadi Gubernur Lagi, Rusli Habibie Malah Dukung Jokowi 3 Periode

April 10, 2022

Bareng Sandiaga Uno, PT Azwa Utama Bagi Bantuan Makanan Siap Saji Bagi Korban Banjir

November 7, 2021

Libatkan Stake Holder Tangani Pandemi, Marten Dapat Apresiasi Dari Jokowi

Februari 14, 2021

IDC 2020 Akan Dibuka Presiden Jokowi

Desember 12, 2020

Soal Undang-Undang CILAKA, Elnino ke Jokowi: Presiden Harus Pertimbangkan Besarnya Arus Penolakan

Oktober 9, 2020
Next Post
Debat dan Ayat-ayat Politik

Debat dan Ayat-ayat Politik

Rekomendasi

Carut Marut PDAM Bone Bolango, Niko Ungkap Ada Aliran Dana Senilai 400 Juta Ke Sejumlah Oknum Aleg
Bone Bolango

Carut Marut PDAM Bone Bolango, Niko Ungkap Ada Aliran Dana Senilai 400 Juta Ke Sejumlah Oknum Aleg

by Lukman Polimengo
Juni 7, 2022
0

Gorontalo, mimoza.tv – Niko Ilahude, salah satu tokoh masyarakat di Bone Bolango mengungkapkan, pada tahun 2021, ada anggaran senilai Rp...

Read more

Gelar Demo di Kesbangpol dan Kantor Wali Kota, Aksi Massa Teriak Tolak Separatisme

Gelar Upacara Pengukuhan Kenaikan Pangkat, Kalapas : Integritas & Dedikasi Adalah Utama

Duh, Bulan Juli Nanti, Google, Instagram Hingga Twitter Terancam di Blokir Kominfo

Temui Warga Nelayan, Adhan Dambea Ingatkan Pengawasan Dari Dinas Terkat

Social Media

POPULAR POST

  • Sidang Lanjutan Kasus Investasi Bodong di Pohuwato, 20 Admin FX Family Diperiksa

    Sidang Lanjutan Kasus Investasi Bodong di Pohuwato, 20 Admin FX Family Diperiksa

    417 shares
    Share 167 Tweet 104
  • Terungkap di Persidangan, Setor Hingga Puluhan Miliar, Mayoritas Admin FX Family Berharap Uang Bisa Kembali

    415 shares
    Share 166 Tweet 104
  • Investasi Enel Green Power, OJK : Sebaiknya Hati-hati dan Segera Lapor ke Polisi

    898 shares
    Share 359 Tweet 225
  • Demo di Kejari dan di Polres Gorontalo, AMPD Minta Usut Tuntas Dugaan Korupsi 52 Miliar Dana Hibah PDAM Tirta Limutu

    105 shares
    Share 42 Tweet 26
  • 4 Hal Yang Tidak Boleh Saat Ada di Lokasi Laka Lantas, Nomor Dua Paling Sering Dijumpai

    99 shares
    Share 40 Tweet 25
  • Sidang Kasus Pencemaran Nama Baik Berlanjut, Kali ini Saksinya Wartawan

    108 shares
    Share 43 Tweet 27
  • Adhan Dambea ke Prof. Mudzakir : Keterangan Saksi Ahli Pidana Tidak Ada Dasarnya

    87 shares
    Share 35 Tweet 22
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer

© 2022 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

  • Login
  • Sign Up
  • Index Berita
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Nasional
    • Peristiwa
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Politik
    • Fokus Pilkada
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Sosial Budaya
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kabar Kampus
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Sekitar Kita
    • Unik
No Result
View All Result

© 2022 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In