Gorontalo, mimoza.tv – Setelah 13 tahun meninggalkan kursi Wali Kota Gorontalo pada periode pertamanya, Adhan Dambea menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi pembangunan dan pelayanan publik di Kota Gorontalo. Ia menilai, kota yang kini kembali ia pimpin itu tertinggal jauh dibandingkan daerah lain di Indonesia.
Adhan, yang kini menjabat sebagai Wali Kota Gorontalo untuk periode kedua, menyebut banyak sektor mengalami kemunduran. Pembangunan tidak berjalan semestinya, sementara pelayanan publik di berbagai bidang dinilainya sangat memprihatinkan.
“Semua serba amburadul. Mulai dari taman-taman kota yang terbengkalai, pengelolaan sampah yang buruk, hingga pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak menunjukkan perkembangan berarti,” ujar Adhan saat ditemui usai menghadiri Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Surabaya, baru-baru ini.
Ia mengaku merasa malu saat melihat capaian dan kemajuan kota-kota lain yang dipaparkan dalam forum tersebut, sementara Kota Gorontalo, menurutnya, belum mampu menunjukkan hal yang membanggakan.
Adhan juga menyayangkan program-program pro-rakyat yang pernah dirintis di masa kepemimpinannya dahulu tidak dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya. Padahal, program-program tersebut dinilainya berpihak pada kepentingan masyarakat.
“Yang sudah kita bangun dulu tidak diteruskan. Ini sangat disayangkan. Sekarang kita harus mulai lagi dari nol,” ungkapnya.
Sebagai bentuk tanggung jawabnya, Adhan menegaskan komitmennya untuk membenahi Kota Gorontalo secara menyeluruh. Ia mendorong seluruh sektor bergerak cepat agar kota ini kembali bisa bersaing dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Sudah waktunya kita bangkit dan membangun kembali kota ini secara serius dan menyeluruh,” pungkasnya. (rls/luk)