Gorontalo, mimoza.tv – Dua perupa muda Gorontalo, Mohamad Hidayat Dangkua dan Anang Surayana Musa, menggelar pameran tandem antara seni ilustrasi digital dan karikatur, di Riden Baruardi Galery, Jumat (30/11/2018). Kepada awak media mimoza.tv keduanya mengakku, pameran yang akan berlangsung selama 10 hari ini bertujuan memperkenalkan seni melukis karikatur dan ilustrasi digital dikalangan pecinta seni.
Pada pameran perdana ini, perupa muda Mohamad Hidayat Dangkua dalam karyanya banyak mengangkat soal lingkungan dan masalah sosial. Untuk itu, pria yang akrab disapa Yayat ini, menggambar karikatuar wajah dengan berbagai plasti disekelilingnya. Lukisan yang banyak menarik perhatian orang ini diberi judul “Syantik Syantik Plastik”.
Untuk masalah sosial, pria ini melukis karikatur pertemuan antara Jokowi dan Prabowo yang akrab duduk bersama.
“Gambar karikatur akrabnya dua kontestan Pilpres 2019 ini saya beri judul Persatuan Indonesia”. Pesan moralnya, kita nantinya berbeda beda dalam Pilpres, namun sejatinya kita adalah saudara sebangsa dan setanah air,” ujar Yayat.
Selain Yayat, karya seni Anang Surayana Musa juga tak luput dari perhatian pengunjung. Karya lukis digitalnya dalam pameran ini, menyorot juga soal lingkungan satwa, ciri khas Gorontalo mulai dari kuliner hingga budaya.
“Sebenarnya seni digital, sama halnya dengan seni murni pada umumnya. Hanya saja saya medianya yang berbeda. Kami menggunakan software untuk membuat suatu karya,” kata Anang.
Lanjut pria berkacamata ini, pada dasarnya dari konsep dan teknik pembuatan tetap melalui pencarian penggalian ide, menggunakan sketsa, kemudian di scan, foto dan dimasukkan ke software computer.
Kata Anang, tema yang ia tampilkan adalah soal isu lingkungan seperti punahnya satwa. Selain itu ada tema soal kuliner, dimana mengangkat plesetan-plesetan dari nama kuliner yang ada di Gorontalo.
Dirinya menjelaskan, pameran ini terbuka untuk umum, dan tidak dipungut biaya. Usai pagelaran pameran juga, panitia akan melelang semua hasil karya seni.
“Hasil dari lelang ini nantinya kita akan sumbangkan untuk kegiatan sosial dan lingkungan.
Debby Mano, salah satu pengunjung yang diwawancarai merasa tertarik terhadap karya dua perupa muda tersebut.
“Dua-duanya menarik, seperti yang karikatur yang temanya berupa kritikan terhadap pemerintah, soal korupsi, plastik. Kalau digital, saya melihat temanya lebih ke perlindungan satwa,” ungkap Debby.
Dirinya berharap kedepannya kegiatan ini sering diadakan, dengan tetap mengangkat tema sosial, budaya, konservasi, lingkungan dan lainnya, karena jarang ada yang mau menyuarakan tema-tema tersebut dalam setiap karyanya.(luk)