Gorontalo, mimoza.tv – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyatakan, 20 warga yang terdampak bencana tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, hingga Kamis (3/1/2019) pagi belum ditemukan.
BPBD Sukabumi merilis nama 20 orang yang menurut laporan keluarga dan kerabat mereka belum ditemukan pasca bencana yang terjadi pada 31 Desember 2918.
“Semua nama korban merupakan hasil lapoaran dari keluarga yang merasa kehilangan setelah bencana tanah longsor tersebut,” ujar Eka Widiama, selaku Kepala Seksi kedaruratan BPBD Sukabumi, seperti dikutip dari Antara.
Dirinya menyebut, saat ini ada 13 korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan sudah teridentifikasi.
“Korban yang sudah diidentifikasi itu meliputi Hendra (38), Sasa (4), Ukri (50), Riska (27), Rita (15), Yanti (38), Ahudi (60), Suryani (35), Jumhadi (47), Yarni (26), Sukiman (75), Umih (70), dan Endah (43),” jelas Eka.
Upaya pencarian pada hari ke tiga kata Eka, tim SAR gabungan beranjak ke lokasi tempat korban tertimbun longsor tanah dan menyiapkan alat berat untuk menyingkirkan puing rumah, lumpur, dan material longsoran lainnya.
Sementara itu di Kota Gorontalo, beberapa mahasiswa dari perguruan tinggi Gorontalo menggelar aksi penggalangan dan untuk korban bencana Tsunami di Pandeglang dan tanah longsor di Sukabumi.(luk)