Gorontalo, mimoza.tv – Niswadi Esa (38) mungkin tak bakalan bisa mencontoh rekan sesama Calon Anggota Dewan Legislatif (Caleg) yang memiliki banyak uang untuk dipakai berkampanye. Maklum saja, Niswadi adalah Caleg alit atau miskin. Namun kondisi itu tak lantas membuatnya patah semangat untuk merebut satu kursi di DPRD Kabupaten Gorontalo.
Pria yang maju lewat Partai Gerindra ini, punya cara murah dan unik dalam membuat baliho sebagai alat peraga kampanyenya. Niswadi memanfaatkan karung bekas untuk membuat baliho. Dirinya pun merasa tidak canggung ataupun malu untuk memasang atribut kampanye tersebut.
Saat ditemui awak media di Sekretariat DPD Gerindra, pria berprofesi sebagai petani kemiri yang berdomisili di Kelurahan Dulamayo Utara, Dusun III, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo ini, mengakui bahwa alat peraga kampanye tersebut benar dibuat dari karung bekas.
“Baliho tersebut benar memang terbuat dari karung dan sudah di pasang di beberapa tempat, dan disitu tu saya tulis juga ‘Politik bukan hanya untuk orang kaya’. Dan buat saya pribadi tidak menjadi masalah, biarlah masyarakat yang menilai,” ujar Niswadi, diwawancarai Jumat (4/1/2018).
Dirinya menjelaskan alasan tidak menggunakan baliho seperti Caleg lainnya karena keterbatasan dana.
“Saya hanyalah seorang petani, tidak mungkin saya bisa membuat baliho yang cukup banyak seperti calon-calon yang lain. Saya juga harus membiayayi keluarga, kalau mau buat baliho keluarga saya mau makan apa.” terangnya.
Dirinya beranggapan, politik itu bukan hanya untuk orang yang kaya, melainkan pengabdian kepada masyarakat. Dunia politik tidak segampang yang dipikirkan.
“Intinya adalah, saya mencalonkan diri untuk pengabdian saya kepada masyarakat bukan untuk kepentingan pribadi,”
Niswadi pun menerangkan bahwa baliho yang terbuat dari karung bekas sudah terpasang di beberapa titik yang ada di Kab. Gorontalo.
“Sudah sekitar 27 baliho terbuat dari karung bekas tersebut terpasang di beberapa titik jalan yang ada di Kabupaten Gorontalo,” imbuhnya di akhir wawancara
Dilain sisi Ketua Badan Pemenangan Pemilu Gerindra Provinsi Gorontalo Zulfikar Taharu juga menjelaskan, bahwa ini bukan pencitraan.
“Niswadi bikin alat peraga kampanye dari karung. Ya, karena memang dia tidak mampu bikin baliho seperti caleg- caleg lain. Tekad kami dari Gerindra adalah kami ingin memastikan bahwa politik tidak lagi dikuasai oleh para pemodal besar saja. Siapapun berhak ikut pada kontestasi politik dan memperjuangkan apa yg ingin dia perjuangkan. Tanpa melihat dia punya uang atau tidak .” tandas Zulfikar.
Jika karung bekas mampu menembus di DPRD kabupaten Gorontalo periode 2019-2024, maka gelar yang dinobatkan kepada Bapak Niswadi Esa “Si Karung Bekas Mampu Mengalahkan Si Karung Beras”.(luk)