Gorontalo, mimoza.tv – Pasca pembongkaran dua makam di Dusun II, Desa Toto Utara, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bonebolango, Sabtu (12/1/2018), Abdul Salam Pomontolo selaku salah satu pemilik makam, melayangkan surat pernyataan permohonan maaf kepada Partai Nasdem, terkait ucapannya saat diwawancarai awak media usai pembongkaran.
Dalam surat yang turut ditandatangani Camat Kabila, Bhabinkamtibmas, dan Kepala Desa sebagai saksi, tertanggal 13 Januari 2019 itu, Abdul memohon maaf atas pernyataannya yang menyebutkan partai Nasdem.
“Perlu saya luruskan, saat wawancara usai pembongkaran makam itu pertama yang saya nyatakan di hadapan media adalah, dibongkarnya makam ini karena ada persoalan keluarga. Saya tidak tau apa hubungannya pak Awano ini dengan pencalonan ibu Iriani,” ujar Abdul saat diwawancarai media, Minggu (13/1/2019).
Ketika ditanya wartawan ‘siapa ibu Iriyani’, saat itu Abdul menjawab bahwa ibu Iriani adalah calon dari Nasdem.
“Jadi itu saja yang saya sebut. Dan fair kan kalo itu saya sebut. Karena Awano menyebut ‘Kalau kamu tidak pilih Nani (Iriani), pindahkan kuburannya Ka Masi (Masri Dunggio) itu. Jadi kaitannya disitu,” tegas Abdul.
Abdul juga menjelaskan, jika dirinya sudah bertemu dengan Hamim Pou, Bupati Bonebolango, yang juga Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Gorontalo. Dia melayangkan permohonan maaf secara tertulis.
“Saya katakan ke pak Hamim, OK pak saya memohon maaf telah menyebutkan Partai Nasdem-nya, tapi bukan persoalan ini, bukan persoalan pemindahan kubur dan segalam macam ini,” ujar pria 51 tahun ini.
Dirinya mengatakan, untuk masalah ini, silahkan masyarakat, menilainya seperti apa, mengartikan seperti apa, dan menafsirkan seperti apa.
“Yang jelas persoalannya adalah, dibongkar makam itu karena ada sesuatu,” tandas Abdul.(luk)