Gorontalo, mimoza.tv – Jelang pesta demokrasi Pemilu 2019, media sosial (medsos) diramaikan dengan perdebatan, ajak-mengajak untuk memilih pasangan 1 maupun 2, bahkan sampai saling menjatuhkan satu sama lain. Bahkan tak jarang, ujaran kebencian antara satu dengan yang lainnya juga dapat dijumpai berseliweran di sosial media.
Tidak ingin aparaturnya terlibat masalah tersebut, maka Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Ridwan Yasin meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di lingkup Pemda Gorut untuk lebih bijak dalam menggunakan medsos.
“Jadi ASN ini sangat sensitif dengan politik. Dipastikan ASN itu harus sudah tahu dimana ruang bermainnya,” kata Ridwan Yasin, Selasa (11/2/2019).
Melalui medsos, Ridwan menilai ASN akan mudah terpengaruh oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, dan hal itu bisa terjadi di luar dari batas kontrolnya sendiri. Apalagi jika ada postingan yang sifatnya bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Akan tetapi di Kabupaten Gorut menurut saya hal itu tidak akan terjadi, karena sudah tahu sampai dimana ASN ini bermain, saya hanya mengingatkan lagi,” ujar panglima ASN ini.
Untuk itu, mantan Karo Hukum Provinsi Gorontalo ini kembali mengingatkan bahwa seluruh masyarakat Kabupaten Gorut wajib menggunakan hak pilihnya pada pemilihan Presiden dan Anggota Legislatif pada April 2019 nanti, akan tetapi dirinya kembali menegaskan bahwa ASN tidak berhak untuk mengajak siapapun untuk megajak pihak manapun mengikuti pilihannya.
“Jadi silahkan saja gunakan hak tanpa mengajak orang lain tanpa mengikuti orang-orang yang akan mempengaruhi ASN,” tuturnya lagi.
Olehnya itu, Ridwan menegaskan, jika ada ASN yang ketahuan membuat pelanggaran seperti ini di media sosial akan langsung ditindaki.
“Silahkan dilaporkan meskipun kami di facebook itu sangat terbatas dan tidak terlalu banyak memantau. Tetapi jika terjadi pelanggaran kita akan tindaki. Karena hal ini telah diatur dalam UUD Pemilu, sudah jelas sampai kepada tindak pidana, kalau dia kena pidana maka sanksi kepegawaiannya kita terapkan sampai kepada penurunan pangkat, mutasi. Dan paling fatal kita bisa hentikan, nanti kita lihat,” tandas Ridwan.(luk)