Gorontalo, mimoza.tv – Julang Sulawesi adalah jenis burung yang cantik dari famili bucerotidae yang banyak menghuni di daratan Sulawesi. Ciri khas burung julamg sulawesi ini memang menarik jika dilihat dari fisiknya. Di berbagai negara, burung ini dijuluki dengan berbagai macam julukan.
Burung julang sulawesi ini termasuk jenis burung endemik Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi. Sebab untuk jenis burung ini hanya ada di Pulau Sulawesi dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, antara lain Lembeh, Kepulauan Togian, Muna, serta Butung.
Dikutip dari laman resmi Humas Pemprov Gorontalo, Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Kamis (21/2/2019), resmi memperkenalkan kepada publik, maskot burung Julang Sulawesi sebagai branding baru untuk menggenjot destinasi wisata daerah.
Tema yang diusung melalui Burung Julang Sulawesi itu adalah kekayaan keragaman hayati dan budaya dipadu etos kerja yang tinggi. Dispar Provinsi Gorontalo menyuguhkan grafis sederhana dan mudah diingat. Empat warna yang menghiasi grafis diambil dari warna adat Gorontalo atau Tilabataila; merah, hijau, ungu dan kuning.
Ciri Khas Burung Julang Sulawesi
Untuk ciri khas burung julang sulawesi yaitu memiliki ukuran yang sangat besar, kurang lebih sekitar 70 sampai dengan 104 cm.
Selanjutnya untuk bagian ekornya berwarna putih, dan berat badan dapat mencapai 2360 sampai dengan 2500 gram untuk burung Julang Sulawesi jantan.
Ciri khas burung julang sulawesi juga tampak pada cula besar seperti tanduk yang ada di bagian paruhnya, seperti burung rangkong pada umumnya.
Cula atau tanduk besar yang berada di atas paruh ini warnanya merah tua.
Kemudian di bagian kepala, leher serta bagian dadanya berwarna bungalan merah karat untuk yang berjenis kelamin jantan.
Lain halnya dengan burung julang yang betina, burung ini memiliki cula atau tanduk besar di atas paruh yang warnanya kuning dengan ukuran lebih kecil, lalu untuk kepala dan leher berwarna hitam.
Habitat Burung Julang Sulawesi
Burung julang sulawesi ini kerap dijumpai menghuni hutan primer dan hutan rawa. Terkadang burung ini dijumpai di hutan sekunder yang tinggi.
Selain itu, burung ini juga sering dijumpai di petak-petak hutan sisa dalam lahan budidaya yang luas. Burung Julang Sulawesi dapat ditemukan dari ketinggian 1.100 mdpl sampai dengan ketinggian 1.800 mdpl.
Burung ini kerap mencari makan di tajuk atas pohon. Makanan utama yang paling disukai burung ini yaitu buah-buahan.
Terkadang burung ini juga tampak memakan serangga dan juga suka memakan telur dari jenis burung yang lain. Bahkan anak dari jenis burung lain yang masih ada di sarang mereka juga sering dimakannya.
Selain itu, burung ini juga suka makan binatang kecil lainnya, seperti kelelawar, kadal, dan tikus.
Perkembangbiakan Burung Julang Sulawesi
Perkembangbiakan Burung Julang Sulawesi
Burung ini berkembangbiak pada bulan Juni sampai dengan bulan September, dan berlangsung selama 27 sampai dengan 30 minggu.
Burung ini akan berada di sarangnya saat berhentinya hujan, saat anakannya telah lahir, dan buah-buahan tersedia dalam jumlah banyak.
Burung ini akan bersarang rata-rata terjadi selama 139 hari, dan masa inkubasinya berlangsung antara 35 sampai dengan 40 hari.
Julang Sulawesi hanya punya satu pasangan seumur hidup mereka. Sarangnya berada di lubang/ceruk alami di pohon yang tinggi dan besar dalam hutan.
Untuk ketinggiannya kurang lebih 13-53 m. Setelah itu sarang akan ditutup dengan lumpur untuk memperkecil pintu sarang mereka.
Ketika menjaga telurnya, burung betina tidak akan keluar sarang, rata-rata betina akan tetap di dalam sarang dalam waktu 108 hari.
Makanan Burung Julang Sulawesi
Burung yang jantan akan menyediakan makanan untuk pasangannya, yang terdiri dari makanan yang rendah kandungan protein, seperti halnya buah matang yang berasal dari 52 jenis buah yang berasal dari 12 famili.
Ciri khas burung julang sulawesi dari perilakunya yaitu pada umumnya pasangan burung julang sulawesi hanya akan membesarkan sejumlah satu ekor anakan saja.(luk)
*Dari berbagai sumber.