Gorontalo, mimoza.tv – Pemerintah Kabupaten Gorontalo menjadi daerah pilot Project kedua selain provinsi Bali dalam rangka penanganan Stunting.
Bukan hal tidak mungkin, geliat intervensi penurunan stunting membuat Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mendapat kehormatan berturut -turut di tingkat nasional menjadi nara sumber paparkan strategis penurunan stunting.disetiap paparan itu, kegiatan itu turut di hadiri lembaga kementerian dan perwakilan daerah -daerah di Indonesia.
Menariknya, strategis penurunan stunting Kabupaten Gorontalo juga menjadi rujukan beberapa daerah tetangga di sulawesi dan daerah Provinsi Gorontalo. Sebut saja untuk daerah Provinsi Gorontalo Kabupaten Pohuwato. Daerah tetangga Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Provimnsi Sulawesi Utara juga melakukan studi tiru.
Studi tiru Bolmut itu, dipimpin langsung Wakil Bupati Amin Lasena didampingi sejumlah pimpinan OPD dan jajaran kesehatan Bolmong Utara hingga para sangadi. Rombongan diterima langasung oleh Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo di gedung Kasmat Lahay.
Kadis Kesehatan Kabupaten Gorontalo Dr.Roni Sampir mengatakan, Pemkab Gorontalo dinilai berhasil menurunkan presentase penderita stunting (kekerdilan) akibat gizi buruk kronis yang sudah diakui Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek.
“Menkes mengapresiasi upaya pemerintah dan masyarakat Kabupaten Gorontalo mengatasi stunting melalui program pendampingan 1.000 hari pertama kelahiran, gugus tugas dan Pos Gizi Desa,” ujar Roni.
Lanjut dia, Apresiasi dan pengakuan Menkes Nila tersebut disampaikan langsung ketika kunjungan kerja di Kabupaten Gorontalo, dan langsung melakukan peninjauan di lokasi dan saat itu mengajak awak media nasional berkunjung ke pos gizi di Desa Huya-Huya, Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo pada tanggal 17 juli 2018,Tahun kemarin.
Roni juga menyentil, bahawa Kabupaten Gorontalo miliki wilayah dan penduduknya terbanyak di provinsi Gorontalo. Dirinya optimis jika di tahun 2019 ini, 100 persen terakreditasi A Puskesmas se Kabupaten Gorontalo, dimana sebelumnya terdapat 1 Puskesmas Akreditas sangat Paripurna, 2 Puskesmas akreditas Utama, 10 Madya dan 2 Dasar.
“Trend peningkatan kematian ibu melahirkan menurun untuk tahun 2018 dan yang lebih membanggakan trend itu melampaui target nasional.,” pendampingan ibu hamil dilakukan oleh kepala desa, Koramil dan Kapoksek di setiap kecamatan,” Tutur Roni Sampir akhiri dalam laporannya.(luk).