Gorontalo, mimoza.tv – Proses penghitungan surat suara di tingkat kecamatan, memakan waktu dan tenaga. Bahkan di beberapa daerah ada yang jatuh sakit, stress, kelelahan, bahkan telah memakan korban jiwa.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara. Suasana rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan hasil perhitungan suara yang berlangsung, tiba-tiba di kejutkan oleh suara seperti benda jatuh. Sontak saja Aula BPU kantor camat atinggola langsung mencari sumber asal suara tersebut. Setelah di cek, Yudit Temar salah satu Anggota PPK, jatuh tak sadarkan diri akibat kelelahan.
Tak menunggu waktu, Briptu Agry V.Tiyow, Anggota Polsek Atinggola yang di tugaskan untuk melakukan pengamanan di tempat tersebut, secepatnya memberikan pertolongan terhadap Yudit, dan langsung membawanya ke Puskesmas Atinggola untuk mendapatkan perawatan.
Menurut Anggota PPK setempat, memang sudah beberapa hari ini anggota PPK terus marathon melakukan rekapitulasi dan penetapan hasil perhitungan suara. Sehingga kondisi fisik mereka terus turun. Lagi pula, tidak ada pihak medis yang di tempatkan di PPK, yang senantiasa dapat memberikan pertolongan kepada mereka jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
Kapolsek Atinggola, Iptu Roni Supri Thamrin Noe saat di konfirmasi atas peristiwa tersebut, membenarkan kejadian tersebut.
“Kami berharap, ada upaya dari Pihak KPU atau pun dari pemerintah, untuk memantau, bahkan menyiagakan tim medis atau dinas kesehatan bagi petugas atau anggota PPK. Ini penting, agar tidak terjadi hal seperti ini,” ujar Roni, dikutip dari Tribratanews.gorontalo.polri.go.id.
Dirinya pun memberi apresiasi kepada anggota yang terus mengawal dan mengamankan jalannya rekapitulasi dan penetapan hasil perhitungan suara.
Hal yang serupa juga terjadi di Kantor Camat Tilongkabila, Kabupaten Bonebolango. Nurain Abbas, anggota PPK Desa Bongoime, jatuh pingsan tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Toto.
Melihat rentetan peristiwa yang menimpa penyelenggara, baik itu yang jatuh sakit, pingsan, bahkan sampai meninggal dunia, kedepannya Pemilu Serentak ini perlu di evaluasi lagi, atau tidak bisa digabungkan antara Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislativ.(luk)