Gorontalo, mimoza.tv – Meningkatkan pengetahuan, kapasitas dan kemampuan potensi SAR dalam pelaksanaan operasi SAR, Kantor Pencarian Dan Pertolongan (Kan SAR) Gorontalo menggelar pelatihan potensi SAR Jungle Rescue yang digelar selama 7 hari, (16 – 22 Juni).
Direktur Bina Potensi Basarnas, Marsma TNI F. Indrajaya dalam sambutannya mengungkapkan, kegiatan pelatihan Jungle rescue yang di gelar tersebut merupakan bentuk pembinaan KanSAR untuk memperoleh sumber daya manusia potensi pencarian dan pertolongan yang handal setiap saat dapat digerakkan dalam operasi.
“Pencarian dan oertolongan adalah kegiatan kemanusiaan yang dijiwai falsafah Pancasila dan UUD 1945, oleh karena itu sekiranya juga duilakukan dengan ikhlas yang tinggidan sebagaipotensi SAR, telah dipercaya mengemban tugas kemanusiaan,” ujar Indrajaya dalam sambutan pembukaan pelatihan yang berlangsung di aula Mes Haji Gorontalo, Senin (17/6/2019).
Dirinya mengingatkan, Insonesia merupakan salah satu negara yang sangat berpotensi terjadinya bencana dan musibah. Penggunaan moda transportasi juga menurut Indrajaya bertambah signifikan, sehingga semakin besar kontribusinya terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan,
“Oleh karena itu, sangat beralasan bila kita wajib mempoersiaplam diri dalam rangka antisipasi terhadap kecelakaan atau musibah yang kemungkinan yang akan timbul suatu saat,” tandas Indrajaya.
Kegiatan latihan Jungle rescue sendiri dibuka dengan pemasangan topi serta kartu pelatihan kepada perwakilan dua peserta.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gorontalo, Djefri D.T Mewo dalam sambutannya juga menjelaskan, pelatihan Jungle rescue sendiri diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari instansi pemerintah, swasta, TNI/Polri, organisasi hoby dan mahasiswa berpotensi SAR di Gorontalo.
“Nantinya 50 peaserta ini akan mendapatkan materi pelatihan, berupa, antara lain penyelenggaraan operasi SAR, teknik pemindahan korban, bantuan hidup dasar, cedera alat gerak, sertateknik pertolongan gunung hutan,” kata Djefri.
Dirinya berharap selueruh peserta mengikuti pelatihan dengan baik, serta menyerap seluruh materi dari 9 instruktur dari KanSAR Gorontalo dan Basarnas Pusat.
(luk)