Gorontalo, mimoza.tv – Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 menuai banyak polemik. Pasalnya, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 51/2018, telah mengatur terkait jalur penerimaan. Di mana jalur zonasi 90 persen, prestasi 5 persen dan jalur perpindahan tugas orangtua 5 persen.
Mendikbud Muhadjir Effendy menuturkan bahwa zonasi tidak hanya untuk PPDB saja. Tetapi juga untuk segala aspek pendidikan. Mulai dari identifikasi masalah, evaluasi kinerja, dan pelatihan guru serta rotasi guru. Dengan demikian PPDB berbasis zonasi ke depan juga digunakan untuk acuan dalam rotasi guru. Sehingga guru tidak hanya mengajar di satu sekolah sejak diterima jadi PNS sampai pensiun.
Kepala Biro Pembinaan Anggota Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Mansur menjelaskan sebaiknya orang tua tidak memanfaatkan segala macam celah agar anaknya diterima di sekolah favorit. Sebaliknya orang tua diharapkan bisa mengarahkan anaknya untuk memasuki sekolah terdekat dengan rumahnya.
’’Dan selalu memberi motivasi dan semangat untuk berprestasi kepada anaknya,’’ kata guru SMAN 1 Gunungsari, Lombok Barat itu. Menurut Mansur, kondisi kualitas sekolah saat ini memang beragam. Namun dengan adanya sistem zonasi ini, dua sampai tiga tahun mendatang kualitas sekolah bisa lebih merata.
Untuk daerahnya sendiri, Mansur mengatakan pendaftaran PPDB baru dimulai pada 20 Juni mendatang. Di tempatnya kuota zonasi sesuai dengan aturan Kemendikbud yakni 90 persen. Dari jumlah itu sebanyak 65 persen menggunakan sistem zonasi murni. Kemudian 25 persen sisanya untuk siswa dari keluarga prasejahtera.
Untuk kuota zonasi murni ada beberapa kriteria penilaian. Yakni menggunakan jarak terdekat dalam satu zona. ’’Patokannya jarak kantor kepala desa dengan sekolah,’’ jelasnya. Kemudian menggunakan kriteria rata-rata nilai ujian nasional dan nilai ujian nasional sesuai dengan urutan mata pelajarannya. Kriteria terakhir adalah usia.
Jika dari seluruh kriteria itu ada sejumlah siswa yang memiliki penilaian sama, ditambah dengan urutan mendaftar. Dia mengatakan meskipun pendaftaran dibuka mulai 20 Juni depan, tetapi sudah ada sejumlah orang tua yang datang ke sekolah. Sekolah tetap menerima berkas yang dibawa orangtua. Namun seluruh orangtua diminta untuk datang mendaftar sesuai jadwal dan dibantu melakukan pendaftaran secara online.(luk)