Gorontalo, mimoza.tv – Ada hal menarik yang disampaikan oleh Rafli H Biya, Kepala Desa Tenilo, Kecamatan Tilamuta, saat menjadi salah satu pembicara pada Rapat Koordinasi antara Pemprov Gorontalo bersama jajaran Pemkab Boalemo, yang di gelar di ruang Huyula, Kantor Gubernur Gorontalo, Selasa (25/6/2019), terkait pembangunan objek wisata Pantai Ratu yang berlokasi di desanya tersebut.
Pernyataan Rafli tersebut ia lontarkan setelah pihak Jaringan Advokasi Pengelolaan Sumberdaya Alam (Japesda) Gorontalo mengatakan, bahwa persoalan pembangunan Pantai Ratu yang dinilai melabrak aturan tersebut sudah dilaporkan ke Polda Gorontalo.
“Setelah mendengar apa yang disampaikan oleh Japesda tadi bahwa persoalan ini sudah di ranah hukum. Dan saya hadir disini, kita bukan memperbesar persoalan, akan tetapi berharap bisa memperkecil permasalahan,” ujar Rafli.
Menurut Rafli, di Pantai Ratu itu tidak ada pihak yang dirugikan, tetapi justru pelaksanaan pembangunannya yang dinilai tidak sesuai.
Terkait pernyataan pihak Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Gorontalo, yang meminta jajaran Pemkab Boalemo untuk koperatif jika diundang dalam proses pemeriksaan kepolisian nanti, secara terang terangan dirinya menyatakan siyap.
“Bentuk apapun panggilan tersebut, demi rakyat saya tetap akan menghadapi,” tegas Rafli.
Sontak, pernyataannya tersebut menuai aplaus tepuk tangan dari peserta yang hadir.
Diwawancarai awak media usai Rakor, Kepala Desa Tenilo ini mengungkapkan, bahwa pihaknya tetap berkeinginan untuk melanjutkan pembangunan objek wisata tersebut.
“Menunggu hasil dari proses permasalahan ini, harapannya kita teptap akan jalan dengan program dan komitmen, menjadikan Desa Tenilo tersebut sebagai kawasan wisata. Sesuai dengan komitmen pak Bupati yang sudah ada usaha mengembangkan dan bekerja sama dengan BumDes,” jelas dia.
Meskipun kegiatan pembangunan objek wisata tersebut di hentikan, Rafli mengaku, sudah sepekan ini cotage yang berada di lokasi tersebut sudah penuh semuanya.
“Sampai dengan hari ini, Selasa (25/6) kita cek tadi, ada yang mau kontrak cotage-nya. Meskipun mereka itu masih sebatas bertanya. Namun saja, untuk wisatawan lokal, baik yg di Boalemo dan di luar Boalemo hingga saat ini masih ada,” pungkasnya.(luk)