Gorontalo, mimoza.tv – Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Provinsi Gorontalo seluas 12.300 hektar, dijadwalkan akan rampung di kerjakan hingga akhir tahun ini. Hal ini mengingat awal bulan oktober, para pengusaha sudah mulai melakukan persiapan jelang penanaman yang dijadwalkan mulai dilakukan awal bulan november nanti, karena sudah memasuki musim penghujan.
Kepada mimozatv, M Tahir, selaku Kepala Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Gorontalo menjelaskan, RHL didalam kawasan hutan ini dilalukan karena saat ini kondisi lahan kritis di Gorontalo semakin memprihatinkan.
Lahan kritis ini kata dia, luasnya mencapai 330 ribu hektar, dimana di dalam kawasan hutan seluas 100 ribu hektar dan diluar kawasan hutan seluas 200 ribu hektar.
Dirinya menjelaskan juga, untuk jenis penanaman di bagi dalam dua kategori, yakni 70 persen buah buahan, dan 30 persen kayu kayuan.
“Harapan kami jika ini tumbuh, maka masyarakat yang memiliki dan menikmati hasilnya,” kata Tahir. Lanjut dia, setelah ini masyarakat akan dibuatkan perhutana sosial, dimana masyarakat akan diberi ijin selama 35 tahun untuk mengelola lahan tersebut
Kata dia, jika pada bulan november hujan tak kunjung turun, pihaknya mengaku tidak akan dapat melakukan penanaman.
“Ini akan berdampak pada konsekwensi anggaran, hingga harus dianggarkan lagi di tahun 2020, sebesar 100 miliar rupiah khusus untuk kegiatan RHL,” pungkas Tahir.(pul/luk)