Punya keterbatasan fisik tidak menjadi
halangan bagi orang untuk berkarya. Buktinya, sosok wanita bernama Amanda
Farliany Faishal ini membuktikan kekurangan kondisi fisiknya yang tak mampu
mendengar tak menghalanginya untuk meraih cita-cita dan sederet prestasi.
Amanda Farliany dikenal sebagai YouTuber tuli yang konsisten membuat konten dengan
bahasa isyarat. Channel YouTube Amanda Farliany saat ini sudah memiliki hampir
47 ribu subscriber.
Keterbatasan konten YouTube untuk tuna rungu atau tuli yang mendorong Amanda
membuat vlog berbahasa isyarat. Dia juga ingin membuktikan bahwa disabilitas
bukan halangan untuk tetap berkarya. Amanda sendiri sudah sejak lahir sudah
tidak bisa mendengar. Namun orangtuanya baru menyadari hal tersebut saat dia
berusia enam bulan.
“Awalnya saat saya berumur enam bulan, mamaku membeli mainan kerincingan lalu saya tidak ada reaksi. Begitu juga saat ada suara apapun saya tidak respon. Sejak saat itu mama langsung membawa saya untuk periksa ke dokter. Dan ternyata benar saya tidak bisa mendengar sama-sekali,” ucap wanita berusia 36 tahun ini saat berbincang dengan Wolipop di rumahnya di kawasan Jakarta Utara baru-baru ini.
Amanda kecil lalu
mengenyam pendidikan di Sekolah Luar Biasa. Ternyata pada saat duduk di bangku
Taman Kanak-kanak itu, dia bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Menyadari
bahwa Amanda adalah anak yang pintar, ibunya mencoba mendaftarkan sang putri
untuk masuk sekolah dasar pada umumnya.
“Setelah saya mencoba masuk ke SD normal.
Saya tidak bisa mengikuti pelajaran karena gurunya terlalu cepat menerangkannya
sehingga saya tidak mengerti. Saya langsung melihat catatan yang sudah dicatat
oleh teman sebangku. Baru saya bisa mengerti,” kata ibu dari tiga orang
anak ini.
Ketika di SD, Amanda ingat betul bahwa ia sering
dibully dan diberikan predikat kurang menyenangkan oleh teman-teman sebayanya.
“Saya dikatain budek oleh teman-teman. Awalnya saya merasa itu hanya
becanda, saya tidak menghiraukan ucapan teman-temannya. Sesampainya di rumah,
saya bertanya kepada Rany adik saya apa itu budek, karena saya tidak tahu
artinya apa. Setelah tau saya langsung merasa sakit hati dan merasa down,”
kenang Amanda.
Amanda berusaha
menghiraukan ucapan teman-temannya dan tetap fokus pada sekolahnya. Hingga dia
pun lulus sekolah dasar dan melanjutkan SMP kembali ke sekolah SLB.
“Saya melanjutkan ke jenjang SMP di SLB
lagi dan saya mau menunjukkan kepada teman-teman yang pernah ngebully saya
bahwa saya bisa sukses,” jelas Amanda.
Dengan tekad yang kuat untuk menunjukkan potensi
yang ia miliki di balik keterbatasannya, Amanda menceritakan keinginannya untuk
menjadi model kepada sang ibunda. Awalnya ibunya sempat meragukan keinginannya.
Tapi setelah Amanda mencoba meyakinkan sang ibunda, ia lalu memperbolehkan
putrinya untuk menggapai cita-cita tersebut.
Amanda berhasil membuktikan pada orang-orang yang dulu melakukan bullying padanya bahwa dia bisa sukses meskipun memiliki keterbatasan. Dia pernah menjadi model iklan, model majalah Aneka Yess dan model video klip Sebelum Cahaya grup band Letto.
“Awalnya saya daftar
ke beberapa majalah aku tidak bisa diterima karena keadaanku, lalu saya daftar
ke Majalah Aneka Yess langsung diterima karena mereka melihat potensi dan
bakatku,” kenang Amanda.
Amanda kini kerap membagikan kisah inspiratifnya
di berbagai forum, bukan hanya di channel YouTube miliknya saja. Dia pernah
diundang Hitam Putih Trans 7 dan Brownis Trans TV untuk berbagi semangat dan
pencapaiannya.
Segala prestasi yang dicapai Amanda ini berbuah
manis saat dia menghadiri reuni SD. Semua teman-temannya yang dulu pernah
melakukan bullying padanya hadir dan melihat dirinya sebagai sosok yang luar
biasa.
“Saat reuni SD semua teman-temanku yang
pernah ngebully dan pernah ngeremehin aku langsung meminta maaf. Saya
memaafkannya jauh sebelum mereka meminta maaf karena itu kan sudah lama
sekali,” jelas Amanda yang kini fokus mengurus ketiga anaknya di rumah.