Gorontalo, mimoza.tv – Setelah melarikan diri dari Lembaga Lemasyarakatan (Lapas) Pohuwato pada Selasa (12/11/2019) dinihari, aparat gabungan yang terdiri dari Tim Alap-alap Satreskrim Polres Gorontalo Kota, Unit Reskrim Polsek Kota Tengah, serta petugas Lapas Pohuwato, berhasil meringkus Hamdan Bobihu alias Sadam, di salah satu kos-kosan di Kelurahan Pulubala, Kecamatan Kota Tengah, Jumat (15/11/2019)
Kepada wartawan ini, Kian Angjaya, petugas Lapas Kelas III Pohuwato menjelaskan, kronologi penangkapan Sadam bermula ketika seluruh rekan seangakatannya memasang status soal pelarian tersebut di media sosial Whatsaap. Oleh rekan lamanya status tersebut di respon, dan mengabarkan yang bersangkutan berada di kos-kosan.
“Informasi dan lokasi Napi yang kabur dari teman itu kita bagikan ke seluruh petugas Lapas di Gorontalo. Dari Lapas Pohuwato kita segera ke lokasi, sembari meminta bantuan dari rekan-rekan kepolisian,” jelas Kian.
Dia juga menambahkan, saat di ringkus, Sadam sedang duduk-duduk di selasar kos bersama beberapa penghuni. Kata dia, setelah berhasil dibekuk, Sadam digiring ke Polsek Kota Tengah, selanjutnya akan dibawa kembali ke Lapas Pohuwato.
Diwawancarai awak media, Abdul Razak Suleman, selaku Kepala Sub Seksi Pembinaan Lapas kelas III Pohuwato menjelaskan, warga binaan yang kabur tersebut merupakan pindahan dari Lapas Kelas IIA Gorontalo, dengan kasus Narkoba, dan kurungan 5 tahun penjara.
“Warga binaan ini sudah menjalani 1,6 tahun penjara, dan keberadaannya di Lapas Pohuwato sudah sekitar 11 bulan,” kata Razak.
Dirinya menjelaskan juga, awal mula pelarian, ketika membuka kunci kamar pada saat kumandang adzan subuh, Sadam beralibi untuk ikut sholat subuh juga dan membersihkan ruang besuk lapas.
“Dari situ dia menggunakan kesempatan untuk kabur. Sementara ini pernyataan yang bersangkutan, dirinya melakukan itu sendirian tanpa bantuan dari orang lain. Kami mengetahui dia kabur dari Lapas saat apel pengecekan pagi,” kata Razak.
Dikonfirmasi soal Napi tersebut kabur dan membawa kartu anggota petugas Lapas, Razak menjelaskan, pihaknya setelah ini akan melakukan BAP terhadap yang bersangkutan.
“Kita belum tau soal karu anggota yang di bawa itu. Nanti akan didalami lagi. Namun informasi yang kami peroleh, ketika kabur, yang bersangkutan memesan mobil rental atas nama petugas lapas. Bahkan yang bersangkutan belum membayar mobil rental tersebut,” jelas Razak.
Dirinya juga mengaku, di Lapas Pohuwato minim anggota. Saat ini yang jaga setiap harinya hanya empat petugas. Di pintu utama dua orang dan di dalam Lapas ada dua orang.(luk)