Gorontalo, mimosa.tv – Kasus penganiayaan yang melibatkan siswa kembali terjadi di Kabupaten Bonebolago. Ketua Dewan Kerja Cabang (DKC) Pramuka Bone Bolango, Supriyanto Balango (21) dikeroyok sejumlah siswa saat menghadiri undangan acara musyawarah pemilihan Ketua Umum Ambalan Pramuka di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Bolango Selatan, Rabu (11/12/2019).
Dari Infomasi yang diperoleh, peristiwa tersebut bermula saat Suprianto Balango diundang oleh pihak ambalan Pramuka dari sekolah tersebut untuk menjadi dewan penasihat dalam proses pergantian struktur kepengurusan.
“Kebetulan saya selaku Ketua DKC Bonebolango diundang untuk jadi dewan penasihat pada kegiatan tersebut. Saat musyawarah berlangsung, sekitar pukul 14.00 WITA, keget ada suara seperti atap yang dilempar. Mendengar suara keras di atap seng, saya keluar, dan mengeceknya secara langsung,” kata pria yang akrap di sapa Ka Bada oleh rekan sesama Pramuka ini.
Suara keras dari atas gedung ternyata itu kata dia merupakan suara batu yang entah siapa yang melemparnya.
“Saat saya keluar, saya melihat ada sejumlah siswa di luar gedung tersebut, dan menatap ke arah saya,” jelas dia.
Saat siswa tersebut menatapnya, dia mengaku tidak menghiraukannya, dan langsung kembali masuk ke ruangan. Namun setelah dirinya masuk, salah satu siswa yang di luar itu ikut masuk.
“Satu siswa yang dari luar masuk, dan tiba-tiba dia menanyakan kepada saya, kenapa saya melihat mereka seperti itu,” kata dia, diwawancarai usai visum.
Namun saja, sebelum dirinya menjawab pertanyaan dari siswa tersebut, tiba-tiba dirinya di serang oleh siswa itu. Dari pengakuannya, ia masih sempat melakukan perlawanan untuk menghindar dari serangan.
Selang beberapa menit kemudian, kata sekitar kurang lebih 10 orang teman-teman siswa itu ikut masuk ke ruangan dan langsung menyeroyoknya hingga babak belur, hingga salah satu pelaku menggunakan kapak yang dipergunakan dalam kegiatan musyawarah tersebut.
“Kapak tersebut digunakan dalam tradisi Pramuka. Itu jika diibaratkan dalam suatu sidang, seperti palu hakim untuk mengetuk suatu perkara. Benda tajam ini yang diambil salah satu pelaku untuk menyerang saya,” jelas dia.
Lanjut dia, ditengah menangkis serangan pengeroyokan tersebut, beruntung kapak tersebut mengenai ban pinggang hingga tidak menimbulkan luka serius.
“Salah seorang siswa sisiwa lagi menyerang dengan menggunakan jam tangan dari logam yang sudah dikepal di tangan. Benda itu yang mengenai kepala saya hingga sobek mengeluarkan darah,” ucap Supriyanto.
Karena keberatan, dirinya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bone Bolango.
Kepala Unit Satuan (Kanit) Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Bripka Arfan Kadir, membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya mengaku sudah menerima laporan atas kejadian tersebut.
“Korban melapor atas kejadian itu sekitar pukul 16.00 Wita tadi bersama rekan-rekannya, atas kasus penganiayaan,” katanya.
Dari sejumlah pengeroyok itu, kata Arfan, korban hanya mengenal satu, yaitu inisial R (17). Ia kemudian langsung dijemput oleh aparat kepolisian untuk dimintai keterangan.
“Saat ini kami masih melakukan pengembangan, dan kasus ini juga kita langsung serahkan ke unit Perlidungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bone Bolango,” pungkasnya.(luk)