Gorontalo, mimoza.tv – Biasanya pada musim hujan, akan dibarengi dengan munculnya sejumlah penyakit. Untuk hal itu, kita tentunya perlu waspada, apalagi jika sampai terjadi banjir. Saat musibah banjir itu, penyakit juga jadi sangat rentan untuk tumbuh subur.
Berikut 10 penyakit yang menyerang saat musim hujan.
1. Diare
Kondisi musim hujan membuat resiko tercemarnya makanan dan minuman menjadi
lebih tinggi, menyebabkan kuman dan parasit pemicu diare menjadi meningkat.
Untuk pencegahan diare yang terutama pada anak, hindari menggunakan air hujan
untuk mencuci peralatan dapur apalagi alat makan karena tidak higienis dan
membuat resiko kuman masuk ke dalam tubuh.
Jangan meremehkan diare terutama pada anak-anak, jika anak mengalami masalah
BAB maka untuk menghindari resiko lebih buruk, untuk penolongan pertama gunakan
cairan oralit.
2. Flu
Ciri-ciri anak terkena infeksi virus influenza yaitu mudah lelah, tubuh merasa
tidak nyaman seperti merasa demam, rasa kedinginan, nyeri pada otot, batuk dan
nafsu makan menurun.
Untuk menghindari infeksi virus influenza maka motivasi anak untuk rajin
mencuci tangan dengan benar sehingga mencegah resiko infeksi virus di musim
hujan.
Lalu hindari sering menyentuh mulut dan hidung, kalau bisa bekali diri dengan
sapu tangan atau tisu bersih, terutama saat batuk sehingga mencegah penyabaran
virus.
Tifus
Penyakit ini seringkali berada di dalam air yang kotor yang tergenang. Di dalam
air kotor terdapat kuman salmonella typhosa, pemicu tifus pada anak.
Untuk dapat menghindarinya, maka penting memperhatikan makanan dan minuman yang
dikonsumsi, jangan konsumsi jajanan yang tidak sehat, jaga kesehatan
lingkungan, bersihkan peralatan makanan dengan baik.
Jika sudah terjangkit tifus, sebaiknya dibawa ke dokter untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium.
4. Infeksi saluran pernapasan atas
Pada saat musim hujan rentan mengalami demam yang disertai pilek, batuk, bersin
dan sakit tenggorokan.
Jika penyakit yang diderita tersebut tidak dapat sembuh jua, bahkan bisa sampai
3 hari atau lebih. Sebaiknya pergi ke dokter karena khawatir itu adalah
penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas.
ISPA berhubungan dengan kondisi lingkungan terutama rumah. Penting untuk
menjaga kebersihannya.
Selain itu, anda dapat menjaga stamina tubuh dengan meningkatkan daya tahan
tubuh. Caranya dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin
C, pola makan yang teratur dan juga mengatur pola tidur yang baik.
5. Leptospirosis
Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira.
Penyakit ini termasuk penyakit zoonosis karena ditularkan melalui binatang.
Di Indonesia hewan penular terutama adalah tikus melalui kotoran dan air
kencingnya. Pada musim hujan terutama saat terjadi banjir, tikus-tikus yang
tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri.
Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia di mana kotoran dan air
kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut.
Seseorang yang ada luka, kemudian terendam air banjir yang sudah tercampur
dengan kotoran / kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira. Orang
tersebut beresiko terinfeksi.
Untuk mengatasinya, lakukan langkah-langkah antisipasi yaitu:
- Selalu menjaga kebersihan
- Hindari sebisanya air banjir, terutama jika Anda mengalami luka pada kaki.
- Gunakan pelindung misalnya sepatu boot, bila terpaksa harus ke daerah banjir.
- Mencegah adanya tikus yang berkeliaran di sekitar kita
- Segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit berkepanjangan.
6. Penyakit kulit
Penyakit kulit, dapat berupa infeksi, alergi atau bentuk lain pada musim
banjir, masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik.
Yang cukup mengkhawatirkan, yaitu kondisi seperti pengungsian korban banjir
dimana tempat berkumpulnya banyak orang, beresiko terjadinya penularan infeksi
kulit.
7. Penyakit saluran cerna
Penyakit saluran cerna, misalnya demam tifoid. Dalam hal ini penyebab utamanya
adalah masalah kebersihan dan kesehatan makanan yang dikonsumsi.
8. Demam berdarah
Kondisi musim hujan, membuat terjadinya peningkatan tempat perindukan nyamuk
aedes aegypti yang merupakan nyamuk penular penyakit demam berdarah.
Hal ini karena pada saat musim hujan banyak sampah misalnya ban bekas, kaleng
bekas, dan tempat-tempat yang membuat timbulnya genangan air.
Genangan air bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk berbahaya tersebut.
Sehingga mengakibatkan populasi nyamuk sebagai penular penyakit, yang artinya
kasus DBD bisa meningkat.
Untuk itu, seluruh masyarakat hendaknya mengubur kaleng-kaleng bekas tidak
diperlukan dan benda lainnya yang bisa menampung air, rutin menguras tempat
penampungan air dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat.
Demam Tifoid
Penyakit ini disebabkan bakteri Salmonella Typhi. Sumber penularan paling utama
adalah air dan makanan yang terkontaminasi Bakteri Salmonella Typhi hanya hidup
dalam tubuh manusia.
Bakteri tersebut ditemukan dalam feses dan urine penderita. Penyebaran bakteri
terjadi akibat aktivitas cuci tangan yang kurang bersih dari penderita setelah
berkemih atau buang air besar.
Untuk itu penting menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri. Selalu
mencuci tangan sebelum makan.
10. Cikungunya
Penyakit ini sudah ada sejak dulu, namun marak lagi setiap musim hujan.
Penyakit ini disebabkan oleh virus cikungunya, juga ditularkan ke manusia oleh
nyamuk Aedes aegypti.
Gejalanya demam mendadak, nyeri pada sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan
tangan serta tulang belakang, dan ruam (bintik-bintik kemerahan) pada kulit.
Gejala lainnya adalah nyeri otot, sakit kepala, menggigil, kemerahan pada
selaput mata, mual, muntah, gatal pada ruam, dan pembesaran kelenjar getah
bening di bagian leher.
Gejala yang paling menonjol adalah nyeri sendi. Itu untuk membedakan demam
berdarah dengan cikungunya.(luk)
Dari berbagai sumber