Gorontalo, mimoza.tv – Menghadapi cuaca buruk dan berbagai musibah yang terjadi di wilayah Provinsi Gorontalo, Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan (KanSaR) Gorontalo siaga 1 X 24 jam.
Hal itu diungkapkan oleh Jefri D. T. Mewo, selaku Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KanSaR) Gorontalo, dalam menghadapi cuaca ekstrim yang melanda Gorontalo.
Djefri mengungkapkan, di hari Minggu (12/1/2020) kemarin, empat peristiwa datang dari Kabupaten Pohuwato, di perairan teluk Tomini, Kecamatan Wonggarasi. Kemudian dua kasus yang berbeda dari di Kabupaten Boalemo datang hampir bersamaan yakni di pantai Batu Buaya, Kecamatan Mananggu, dan Pantai Bolihutuo, dan yang terakhir datang dari Bone Bolango, di pantai Botutonuo.
“Beberapa kasus sudah ditangani, diantaranya yang berada di Pantai Botutonuo satu korban yang terseret gelombang sudah berhasil di evakuasi. Kemudian 1 korban yang tenggelam di Pantai Batu Buaya akan ditindaklanjuti besok. Hal ini dikarenakan meningkatnya gelombang yang cukup tinggi sehingga kapal sulit beroperasi,” ungkap Djefri, Senin (13/1/2020).
Selain itu kata dia, ada enam nelayan yang mengalami kecelakaan akibat perahunya di hantam ombak, di Boliyohutu’o.
“Kami berusaha mengevakuasi namun tingginya gelombang yang mencapai 3 meter cukup menyulitkan kita untuk beroperasi. Saat inj mereka masih mengapung di rompong. Dan yang terakhir 3 nelayan mengalami mati mesin di pantai Bolihutuo sudah berhasil kita evakuasi,” jelas Djefri.
Dirinya juga menghimbau seluruh masyarakat untuk terus berhati-hati dalam menghadapi cuaca buruk, terutama bagi nelayan dan mereka yang beraktifitas di laut, untuk tidak memaksakan diri demi keselamatan.(luk)