Gorontalo, mimoza.tv – Di tengah merebaknya virus Corona yang telah merengut puluhan korban jiwa, memaksa setiap orang untuk melakukan pencegahan dengan memakai masker dan cairan pembersih tangan.
Imbasnya di Hong Kong, masker menjadi barang langkah. Warga setempat memadati setiap apotik untuk memborong masker, hingga persediaannya habis.
Sartini, salah seorang Tenaga kerja Indonesia (TKI) yang sudah lebih dari 10 tahun bekerja di Hong Kong kepada wartawan mimoza.tv mengungkapkan, saat ini mereka kesulitan mendapatkan masker atau penutup hidung.
“Banyak orang memborong masker dengan jumlah yang banyak. Akibatnya banyak yang tidak kebagian,” kata Sartini lewat pesan aplikasi WhatsApp, Minggu (26/1/2020).
Informasi kelangkaan masker juga diungkapkan Anik. Perempuan yang sudah lebih dari 2 tahun jadi TKI di Hong Kong ini mengaku susah mendapatkan masker.
“Tidak tau mau cari dimana lagi, semua yang kita kunjungi kehabisan masker. Tuan rumah saja sampai memesannya di Australia,” kata perempuan yang tinggal di North Point Hong Kong ini.
Kata dia, pemerintah atau pihak otoritas di Hong Kong juga memberlakukan keadaan darurat. Hal ini untuk menjaga semakin menyebarnya virus tersebut.
“Kita disini kalau keluar harus pake masker. Sekali pakai maskernya harus di buang, tidak boleh di pakai lagi. Jadi kita sampai berburu masker kemana-mana, bahkan banyak apotik dan toko farmasi kehabisan stok masker,” tulis Anink lewat pesan WhatsApp.
Sementara itu kata dia, pabrik-pabrik yang membuat masker, termasuk hand sanitizer dan sarung tangan masih tutup lantaran libur Tahun Baru Imlek.
Meski masih suasana Imlek, kata Anik jalanan di Hong Kong sepi. Toko-toko sebagian besar tutup. Hanya beberapa saja yang buka.
“Sedih juga sih, tidak seperti tahun yang lalu,” pungkasnya.(luk)