Gorontalo, mimoza.tv – Pernyataan beberapa pihak, bahwa kritikan terhadap pelaksanaan jelajah Wisata Sulawesi (JWS) yang digagas Pemprov Gorontalo hanya merupakan nyinyir, dinilai keliru dan tidak nyambung oleh sejumlah kalangan.
Seperti yang diungkapkan Yusuf Abdullah. Warga yang berdomisili di kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo ini merasa hal tersebut adalah hal yang wajar dan tidak ada unsur menyindir pihak JWS.
“Warga kan bertanya, apa manfaatnya bagi masyarakat dan daerah. Dimana unsur nyinyirnya?
Kata Yusuf, ditemui saat beraktifitas di salah satu pusat perbelanjaan, Senin (2/3/2020).
Senada dengan Yusuf, hal yang sama juga dikatakan Fitriany Ali. Karyawan di salah satu perusahaan swasta ini mengatakan, jika ada pihak yang mau menanggapi kritikan terhadap pelaksanaan JWS itu merupakan nyinyir, itu keliru dan tidak nyambung.
“Kalau menanggapi, seharusnya yang substansial. Artinya tanggapan sesuai dengan kritikan,” ucap Fitriany.
Dia meminta Pemda juga untuk senantiasa menerima kritikan tersebut sebagai hal yang biasa, bahkan menjadi suplemen untuk membangun daerah tercinta.
Mengutip apa yang diungkapkan Alyun Hippy di salah satu grup WhatsApp, sebaiknya JWS diberitakan bentuk dari upaya promosi komoditi pariwisata untuk menarik wisatawan ke Gorontalo, dan potensi pariwisata ke investor yang ingin mempromosikan lewat mementum tersebut
Hal ini menurut dia, agar terbaca dalam data BPS, berapa banyak kenaikan wisatawan dan lama tinggal di Gorontalo.
Dari semua berita yang di publis kata dia, semua hanya menikmati potensi wisata di spot daerah tujuan. Sehingga menimbulkan tanya ‘mempromosikan atau menikmati?
“Di grup sebelah, Pak Wagub sempat menyampaikan acara ini tujuannya adalah promosi komoditi dan potensi wisata Gorontalo. Namun setelah semua pemberitaan hanya soal “menikmati”, Pak Wagub jadi kebingungan sendiri. Menjawab pertanyaan yang sudah dibuatnya. Padahal sebelum JWS dimulai, pak Wagub sangat berapi api memberikan penjelasan,” tulis Alyun di grup WhatsApp Warkop Diskusi Pilkada.
Tulis dia di grup WhatsApp itu juga, Di setiap spot persinggahan ada pentas budaya Gorontalo. Namun terbaca di berita, hanya penyambutan dan bukan pentas budaya Gorontalo.
“Sehingga terkesan pak Wagub sudah melakukan kebohongan publik. Kasihan beliau,” tulis Alyun.
Agar tidak menimbukan polemik kata dia, promosi wisata dilakukan melalui saran yang lebih tepat. Misalnya melalui International forum. Agar pasar sasarannya wisatawan mancanegara.
Selain itu kata dia, perbaiki dulu infrastruktur dan sarana penunjang spot wisata yang dipromosikan. Rata-rata spot wisata alam/budaya susah cari MCK dan air bersih.
“Di luar…saya sempat menguping beberapa pembicaraan. Ada yang sempat bilang, event itu disebut-sebut sebagai ‘menyalurkan hobi dengan biaya APBD,” tutup Alyun dalam tulisan komentarnya.(luk)