Gorontalo, mimoza.tv – Pasca diterjang banjir bandang pada pekan lalu, meninggalkan persoalan lain bagi warga terdampak. Seperti pengakuan Ety, salah seorang warga terdampak yang berdomisili di Kelurahan Bugis inui mengaku kesulitan membersihkan sampah dan lupur.Dirinya pun berharap ada bantuan peralatan dan tenaga untuk membersihkannya.
Kata dia, endapan lumpur dan sampah tersebut baru bisa dibersihkan dengan menggunakan pompa air dengan kapasitas kekuatannya bisa mengeluarkan endapan lupur tersebut.
“Yang kita gunakan hanya seadanya saja, tidak efektif mengeluarkan lumpur,” kata Ety.
Dirinya khawatir, jika endapan tersebut tidak bisa dikeluarkan, nantinya akan mengeras.
Persoalan yang sama juga diungkapkan Yanti Hatibi. Kepala Sekolah di SDN 54 Dumbo Raya ini mengaku, hingga saat ini pihaknya masih kesulitan dalam membersihkan sekolah dari lupur dan sampah. Sudah 4 hari melakukan pembersihan, baru beberapa kelas saja yang sudah bersih. Sementara ruang lain termasuk halama sekolah, masih dipenuhi lumpur dan sampah.
“Kesulitan kami disini adalah tenaga yang membersihkan. Sebagian guru-guru juga terdampak banjir. Jadi mereka membersihkan tempat tinggal mereka dulu,” tutur Yanti.
Lumpur dan sampah di SD itu kata dia tidak cukup jika hanya menggunakan pompa air. Pasalnya posisi sekolah tersebut lebih rendah dari jalan raya dan saluran air. Jadi mau tidak mau harus dikeluarkan negggunakan sekop.
“Makanya karena kondisi sekolah ini seperti ini, kami berharap ada pihak yang bisa membantu membersihkan dan mengeluarkan lumpur,” pungkasnya.(luk)