Gorontalo, mimoza.tv – Dalam rangka hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 75. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa meresmikan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Gorontalo dengan kapasitas 2X25 Mega Watt (MW) di Desa Ilangata, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Sabtu (15/8/2020).
Dalam sambutannya Suharso menyampaikan, konsumsi listrik di Gorontalo masih rendah dibandingkan dengan konsumsi nasional. Dirinya berharap, apabila industri semakin besar maka konsumsi listrik akan meningkat.
”Dengan beroperasinya PLTU Gorontalo 2X25 MW, semoga dapat memberikan benefit kepada masyarakat berupa penyerapan tenaga kerja lokal, melayani 138.889 pelanggan 900 VA/R1, dan juga mendukung pemerintah dalam meningkatkan kegiatan investasi,” kata Suharso.
Pada kesempatan yang sama juga General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Utara, Mimin Insani menyampaikan, PLTU Gorontalo 2×25 MW dapat meningkatan keandalan listrik di Provinsi Gorontalo dan juga meningkatkan perekonomian masyarakat Gorontalo.
“Dengan demikian kita harapkan ini juga mampu meningkatkan keadilan serta kesejahteraan masyarakat Gorontalo. PLN bertekad bertransformasi dengan visi “Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan menjadi pilihan pelanggan untuk Solusi Energi” pada tahun 2024 berlandaskan 4 pilar strategi green, innovative, lean, customer focused,” ucap Mimin.
Lanjut dia, proyek PLTU Gorontalo 2X25 MW telah memproduksi energi listrik sampai dengan 350 Juta kWh saat ini, diharapkan selain dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Gorontalo, ini juga akan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dengan mendorong industri dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di Gorontalo.
Dirinya menjelaskan juga, PLTU Gorontalo 2X25 MW menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) sebesar Rp 152,69 per kWh. Dengan beroperasinya Pembangkit ini PLN juga berpotensi mengurangi biaya BBM sebesar 130,5 KiloLiter/Hari. Reserved Margin dalam sistem Sulut-Gorontalo juga bertambah sebesar 45 MW.
Selain menggunakan batubara, PLTU Gorontalo juga memanfaatkan bahan bakar biomassa atau kayu lamtoro yang didapatkan dari Hutan Energi dari sekitar proyek untuk co-firing yang merupakan program unggulan dari PLTU dan mensubstitusi batubara, sebesar 5% atau setara 25 ton per hari.
Dalam sambutan itu, dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh Pihak yang terlibat dalam pembangunan terutama pemerintah Provinsi Gorontalo.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Gubernur, Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.(rls/dul/luk)