Gorontalo, mimoza.tv – Perayaan Hari Kemerdekaan ke 75 Republik Indonesia yang berlangsung di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, diwarnai dengan insiden salah satu pilot paralayang yang tersangkut di Jaringan di kabel Saluran Umum Tegangan Tinggi (SUTET), Senin, (17/8/2020).
Hans Mawikere, pilot yang mengalami insiden tersebut awalnya melakukan penerjunan dari puncak Gunung Mahawu. Mendekati lokasi pendaratan, parasut milik atlit paralayang Provinsi Jawa Barat ini malah tersangkut di kabel SUTET yang ketinggiannya sekitar 35 meter dari permukaan tanah.
Beruntung kejadian ini tidak menewaskan sang pilot.
Kejadian ini membuat pihak TNI, Damkar dan tim dari PLN bergegas melakukan upaya penyelamatan.
Evakuasi korban penyelamatan korban berlangsung sekitar tiga jam dan menegangkan, dikarenakan faktor angin yang cukup kencang.
Melansir Manadolive.co.id, Hans Mawikere, pilot yang mengalami insiden tersebut mengungkapkan, kejadian di akibatkan karena angin sangat kencang, sehingga tidak bisa mengendalikan parasut.
“Pada saat tergantung perasaan saya sangat takut. Cuaca yang panas, kehausan dan juga sempat terkena sengatan strum dibagian tangan kanan sehinggah mengakibatkan luka, Beruntung bisa selamat berkat kerja keras tim penyelamat,” tutur Hans.
Sementara itu, Fajar Ikrim selaku anggota tim evakuasi dari PLN mengatakan, upaya penyelamatan memang menegangkan karena pertama kali menyelamatkan di jaringan saluran Umum Tegangan Tinggi (SUTET).
“Menang saya pernah menjalani pelatihan di Semarang dalam rangka penanganan evakuasi Petugas PLN di Jaringan SUTET. Namun pelatihan yang saya didapat hanya sebatas hingga di tower dan isolator. Jadi penangganan evakuasi di tengah jaringan SUTET baru ini kali dilakukan. Namun demikian saya bersama tim bersyukur bisa mengevakuasi korban,” jelas Fajar.(luk)