Gorontalo, mimoza.tv – Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina memiliki tanggung jawab besar untuk menyediakan energi di seluruh pelosok negeri. Pertamina terus maju demi menyalurkan energi dengan berbagai tantangan distribusi yang dihadapi. Dalam menjalankan misi tersebut, Pertamina terus berupaya mengembangkan kemampuan dan kapabilitas agar dapat memenuhi aspek ketersediaan (Availability) kemudahan akses (Accessibility), keterjangkauan (Affordability), pengembangan energi hijau dan BBM berkualitas tinggi (Acceptability) serta keberlanjutan (Sustainability).
Tepat di hari ulang tahun Pertamina yang ke-63 yang jatuh pada tanggal 10 Desember, PT Pertamina (Persero) Regional Sulawesi meresmikan beberapa program strategis untuk mendorong pemerataan akses energi agar bisa dinikmati hingga penjuru negeri. Seperti, meresmikan SPBU BBM 1 Harga di Desa Deme I, Sumalata Timur, Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo.
Unit Manager Comm, Rel dan CSR MOR VII Laode Syarifuddin Mursali menjelaskan, Program BBM 1 Harga merupakan salah satu implementasi nawacita Presiden RI dan mewujudkan sila kelima Pancasila. Kehadiran SPBU ini menambah capaian SPBU BBM 1 Harga di Sulawesi menjadi 5 titik.
“Sebelumnya masyarakat membeli BBM eceran seharga Rp 9.000 sampai dengan Rp 10.000,- Kini masyarakat dapat menikmati BBM dengan harga Rp 6.450,- per liter untuk Premium dan Rp 5.150,- per liter untuk Solar. Turut hadir dalam peresmian tersebut Bupati Gorontalo, Sales Area Manager Sulutgo, serta Ketua Hiswana Migas DPC VI Gorontalo,” ucap Laode.
Dikatakannya juga, keberadaan BBM 1 Harga ini sangat mendukung pertumbuhan ekonomi sebagai efek domino dari keterjangkauan harga BBM di suatu daerah yang termasuk kategori 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan)
Program Kedua yang diresmikan bertepatan dengan HUT Pertamina lanjut Laode, adalah Pertashop pertama milik masyarakat umum di Sulawesi yang dioperasikan perdana di Desa Dimembe, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Dimana sebelumnya, Pertashop merupakan penugasan Pemerintah, kerjasama Kemendagri dan Pertamina yang diberikan untuk desa berprestasi dengan skema operasi dimiliki Pertamina dan dioperasikan masyarakat. Kini demi memperluas jangkauan energi Pertamina membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat umum untuk dapat memiliki Pertashop dan mengoperasikannya secara mandiri.
“Untuk program yang ke tiga berada di Luwu Raya dan Toraja. Dalam rangka mencetak wirausahawan yang memiliki misi sosial, Pertamina mencetak 10 Outlet Bright Gas baru,” kata Laode.
Ke sepuluh Outlet tersebut lanjut dia, antara lain Panti Asuhan Uswatun Hasanah, Panti Asuhan Opu Daeng Risau, Ponpes Datuk Sulaiman, Ponpes Tahfidz Namierah, Yayasan Pendidikan Al Qur’an Al Fatah untuk Kota Palopo. Panti Asuhan Kristen Tangmentoe di Toraja Utara. Pusat Pengembangan difabel RBM Toraja di Tana Toraja. Lembaga Anak Sosial Darussalam di Luwu Timur. Ditambah Ponpes Karya Mulya di Luwu Utara dan Yayasan Hidayatullah di Luwu.
Pada kesempatan itu juga Pertamina melalui Sales Branch Manager V Sulseltra, Arthur Kemal bersama Hiswana Migas DPC III memberikan Bantuan Tabung Bright Gas 12 kg dan 5,5 kg secara simbolis di Ponpes Datuk Sulaiman Kota Palopo. Tabung tersebut diberikan secara cuma-cuma sebagai modal awal untuk memperoleh keuntungan.
“Kedepannya mereka akan menjadi channel distribusi Pertamina untuk Produk LPG Non Subsidi. Keuntungan dari penjualannya diharapkan dapat menggerakkan lembaga sosial menjadi berdaya dan mandiri,” pungkasnya.(rls/dul/luk)