Gorontalo, mimoza.tv – Jelang pergantian tahun 2020 ke 2021, suasana di Kota Gorontalo tampak lain dari tahun-tahun sebelumya.
Menjelang pegantian tahun, lapak-lapak pedagan kembang api yang biasanya diserbu warga nampak sepi dibandingkan dengan toko-toko yang menjual pakaian.
Dari pantauan wartawan ini, suasana lapak pedagang sepi terlihat di Jalan HB Jassin, Kota Gorontalo. Menurut Fajar, salah satu pedagang yang diwawancarai, omset tahun ini sangat menurun dibadingkan dengan tahun lalu. Dirinya mengaku dalam sehari hanya sekitar 15 orang pembeli saja.
“Biasanya seminggu menjelang tahun baru penjualan lumayan bagus. Omsetnya bisa ratusan ribu. Bahkan tinggal dua atau tiga hari malam tahun baru bisa sampai jutaan,” ucap Fajar.
Meski pemerintah mengeluarkan larangan untuk merayakan malam pergantian tahun akibat pandemi corona, dirinya pun mengaku tetap optimis tetap ada yang membeli barang dagangannya.
Sementara Yudi, tukang parkir di salah satu toko pakaian mengaku dalam sepekan ini pendapatannya bisa lebih dari 100 ribu. Hal ini dikarenakan banyak warga yang berbelanja di toko tersebut.
Menurut dia, mungkin karena adanya larangan untuk merayakan pergantian tahun dengan pesta kembang api, masyarakat beralih ke pakaian jadi.
“Mungkin karena dilarang pasang kembang api, mereka beralih ke pakaian. Suasananya seperti jelang lebaran saja. Sejak pagi hingga saat ini orang-orang silih berganti untuk berbelanja pakaian,” kata Yudi.
Menurutnya, orang yang datang berbelanja bukan hanya dari Kota Gorontalo saja, melainkan dari daerah lainnya di Gorontalo.(luk)