Gorontalo, mimoza.tv – Adanya pernyataan disalah satu media massa Gorontalo oleh salah satu juru kampanye dari salah satu pasangan calon Gubernur Gorontalo, dimana materi kampanye tersebut menyatakan ada kandidat pasangan calon Pemilihan Gubernur lainnya terlibat tindak asusila dan pornografi. Hal ini langsung ditanggapi oleh Calon Wakil Gubernur dari pasangan ber-Zihad, Adhan Dambea.
Dirinya menyatakan akan menantang pihak yang melakukan tudingan tersebut. Jika benar apa yang dituduhkan tersebut adalah dirinya, Adhan meminta untuk segera membuktikan apa yang dituduhkan tersebut, yakni asusila dan pornografi.
Hal ini dikatakan Dambea, karena ia bukan baru kali pertama ini menjadi korban Black Campaign (Kampanye Hitam). Berkaca pada Pemilihan Walikota 2013 silam, dirinya juga pernah menjadi korban Black Campaign oleh orang yang sama.
“Memang dalam kampanye itu, dia tidak menyebutkan nama, begitu juga di koran. Namun disitu dia mengatakan, ada kandidat yang bermasalah pornografi dan asusila. Saya hanya berkaca pada pengalaman pilwako lalu. 3 hari sebelum pemilihan dilaksanakan, mereka menyebar ribuan majalah ‘Delik’ yang isinya juga Black Campaign,” kata Adhan Dambea.
Adhan meminta agar orang yang melakukan tudingan tersebut bisa segera membuktikan apa yang dituduhkan. “Kalau yang dimaksud dalam tudingan itu bukan saya, ya alhamdulillah. Tapi kalau yang dimaksud itu adalah Saya, maka coba tunjukan, pornografinya apa? asusilanya dimana?,” tanya Ketua DPD Partai Hanura ini.
Bahkan, Adhan Dambea menantang jika tudingan itu benar adanya maka dia siap mundur dari pencalonan sebagai Wakil Gubernur dalam Pilkada nanti. “Kalau dia bisa perlihatkan foto atau bukti lain yang menunjukan bahwa yang melakukan asusila itu adalah saya, maka saya siap mundur dari pencalonan Wakil Gubernur,” ujar mantan Walikota Gorontalo ini.
Adhan juga menambahkan, jika tuduhan tersebut tidak bisa dibuktikan, maka dirinya akan melaporkan masalah ini, dan mengambil jalan lewat proses hukum. Karena sudah menyangkut harga diri dan pencemaran nama baik.
Menurut Adhan, saat ini masyarakat sudah pintar dan tidak gampang termakan isu murahan melalui Black Campaign seperti itu. “Contohnya saat pemilihan Walikota, saya diserang dengan Black Campaign seperti ini, tapi hasilnya jumlah suara saya masih tinggi dan menang walau dianggap tidak sah karena sudah dicoret terlebih dahulu,” tambahnya.
Dirinya meminta kepada semua lawan politiknya dalam pemilihan Kepala Daerah kali ini, untuk bertarung secara jujur, Adu kekuatan lewat program dan visi misi, bukan dengan cara kotor seperti kampanye hitam.