Gorontalo, mimoza.tv – Kasus dugaan perselingkuhan antara RS, salah satu ASN di Badan Diklat Provinsi Gorontalo dan MR, yang belakangan diketahui baru dilantik sebagai Kadis Kominfo Provinsi Gorontalo dibenarkan oleh Stenly yang merupakan suami dari RS.
Kepada wartawan ini Stenly yang juga suami dari Rinny ini mengaku, awalnya memang terjadi cekcok diantara dirinya dengan RS, hingga berujung turun dari rumah pada hari Selasa (2/2/2021), dan memilih tinggal di rumah sepupu.
“Jadi informasi awal untuk pergi ke luar daerah itu tidak benar. Yang benar adalah terjadi cekcok antara saya dan istri. Akhirnya saya turun dari rumah dan memilih tinggal di rumah sepupu saya di Dungingi,” kata Stenly diwawancarai Selas (9/2/2020).
Pada hari Sabtu (6/2/2021) sekitar pukul 24.00 WITA itu lanjut Stenly, dirinya hendak keluar rumah untuk mengantarl ikan pemberian rekannya di Kelurahan Tanggidaa, dengan melintasi jalan di depan komleks Kipan Yonif 713.
Sekembalinya dari rumah tantenya di Tanggidaa, entah ada perasaan apa tiba-tiba Stenly berubah arah dan ingin melihat keadaan rumahnya yang berada di perempatan Jalan Selayar dan Jalan Manado, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.
Setelah tiba, dirinya melihat ada sebuah mobil berwarna hitam dan tiga orang tengah berada di depan rumahnya. Karena merasa penasaran, dirinya pun menanyakan kehadiran ketiga orang yang ternyata mengaku sebagai anggota polisi dan tengah melakukan pengintaian.
“Ketiga orang itu mengaku anggota polisi dan tengah melakukan pengintaian. Mereka mengatakan di dalam rumah saya ada seorang laki-laki,” kata Stenly.
Mendapat informasi dari ketiga orang itu, Stenly pun bergegas kerumah. Dalam suasana gelap itu dirinya mengaku melihat ada dua sosok bayangan di dalam rumah. Yang satunya tiba-tiba bergegas lari ke arah belakang rumah.
Setelah masuk ke dalam rumah, upaya mencari tau sosok bayangan yang lari itu sempat dihalangi oleh RS yang tengah berdiri di depan pintu.
“Sempat dihalang-halangi istri masuk ke kamar, saya kearah belakang rumah. Perkiraan saya sosok yang lari itu bersembunyi antara di dapur dan di kamar anak saya,” ucap dosen di salah satu perguruan tinggi di Gorontalo ini.
Dugaan Stenly benar. Sosok yang lari itu bersembunyi di kamar anaknya, tepatnya di bawah ranjang. Hal itu menurut dia dibuktikan dengan posisi alas tempat tidur yang tidak teratur rapi lagi.
Setelah menyalakan lampu dan mengetahui sosok laki-laki yang bersembunyi di bawah ranjang itu adalah MR. Stenly pun naik pitam dan meminta MR untuk keluar dari persebunyiannya. Dirinya juga menanyakan apa maksud kedatangan MR tengah malam di rumah orang.
Bahkan saat itu stenly juga nyaris memukul mantan Karo Humas Setda Provinsi Gorontalo tersebut dengan kunci. Beruntung ketiga orang yang mengaku anggota polisi tersebut berhasil merelai. MR pun diamankan oleh ketiga orang tersebut.
“Sebelumya saya sempat tanya maksud kedatangannya di rumah orang di waktu tengah malam. Pak MR bilang hanya datang bertamu, hanya mengajak makan buah durian yang dia bawa,” kata Stenly.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Stenly juga membantah menghubungi E untuk datang di rumahnya takkala mengetahui istrinya diduga tengah berduaan dengan MR. Kehadiran E yang merupakan istri dari Masran Rauf tersebut kata Stenly, ternyata dalam misi pengintaian juga.
“Info yang beredar saya menghubungi istri beliau itu keliru. Yang benar, saya tidak pernah menghubungi istrinya. Pak MR itu datang kesini hanya diantar oleh sopirnya. Dan dia bersama sopirnya itu di intai oleh orang pengacara istrinya,” tegas Stenly.
Usai kejadian itu Stenly mengaku tidak tau lagi kemana perginya MR bersama istrinya tersebut. Namun saja ia berharap ada tindakan tegas dari Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie terhadap pejabatnya yang diduga telah melakukan perbuatan bejat tersebut.
Dihubungi wartawan ini lewat nomor ponsel 0812 4433 XXXX, Ridwan Abdul selaku kuasa hukum E menjelaskan, saat ini dirinya belum bisa memberikan keterangan lebih soal peristiwa tersebut.
“Saat ini saya tengah menenangkan serta memediasi klien saya. Pada kesempatan ini saya juga belum bisa memberikan keterangan lebih. Namun demikian saya sudah mengantongi bukti berupa foto-foto terkait peristiwa tersebut,” ucap Ridwan.
Ridwan mengatakan, dalam waktu dekat akan mengadakan konfrensi pers, menjelaskan perihal yang sebenarnya tentang peristiwa tersebut.
Hingga berita ini tayang, redaksi belum mendapat keterangan dari MR. Dihubungi lewat telepon genggamnya di nomor 0811-4315-XXX, aktif, berdering namun tidak diangkat. Upaya lainnya melalui pesan aplikasi WhatsApp di nomor yang sama, tercentang dua namun belum di baca maupun dibalas.(red)