Gorontalo, mimoza.tv – Bagi pria yang sudah berumah tangga, sudah menjadi kewajiban baginya untuk menafkahi anak dan istri, bagaimanapun kondisinya, dimanapun berada.
Hal itulah yang memotifasi Ganjar Nurdiansyah, seorang warga binaan di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Gorontalo, yang membuka jasa cuci pakaian di hotel prodeo tersebut.
Kepada awak media pria yang akrab disapa Akang ini menuturkan, awal mula ia membuka jasa itu ketika ada rekan sekamarnya meminta tolong untuk menyuci pakaian. Lama kelamaan hal itu menular juga di warga binaan lain.
“Awalnya ada rekan meminta tolong saya untuk mencucikan baju. Karena sudah terbiasa, akhirnya menular. Teman-teman lain juga ikutan,” ucap Ganjar saat diwawancarai Selasa (16/3/2021).
Ganjar mengaku, dalam menjalankan usaha tersebut tidak seperti jasa laundry pada umumnya, menggunakan mesin cuci, atau pakaian yang di cuci harus di timbang duluan.
“Jadi hanya manual. Menggunakan sikat dan tangan saja. Pakaian pun tidak di timbang. Tetapi cukup dipatok dengan harga seribu rupiah per lembar. Senemtara untuk sabun cuci, saya membelinya dari koperasi yang ada dalam Lapas,” imbuhnya.
Ganjar juga mengaku, setelah mencuci dan mengeringkan pakaian tersebut, tidak di seterika, sebagaimana layaknya laundry. Karena tidak ada seterika, maka tanggungjawabnya hanya sebatas melipat baju saja. Setelah diserahkan kepada pemiliknya, lalu mendapatkan upah mendapatkan upah.
“Alhamdulillah dari pekerjaan ini saya bisa mengumpulkan uang sekitar 1,4 juta dalam sebulan. Jika lagi sepi-sepi, penghasilannya sekitar 600 sampai 700 ribu. Uang yang terkumpul itukemudian di kirim ke istri dan anak, dengan cara minta tolong ke petugas,” tutur Ganjar.
Dirinya juga mengaku, dalam menjalankan pekerjaan yang sudah dia tekuni selama 1 tahun 6 bulan itu, tidak ada masalah maupun komplen dari teman teman, maupun dari petugas Lapas sendiri.
Bahkan istri dan keluarganya justru merasa heran, kagum dan bangga dengan keadaannya di dalam penjara masih bisa menafkahi keluarga.
“Alhamdulillah pekerjaan ini bisa member berkah dan rejeki buat keluarga. Awalnya, se tau saya dalam penjara ini tidak bisa melakukan aktifitas atau ikhtiar yang bisa menghasilkan uang. Tapi ternyata bisa. Apa pun itu, yang penting halal. Walaupun pekerjaan kasar, mengapa tidak,” pungkasnya.(luk)