Gorontalo, mimoza.tv – Mendorong warga binaan pemasyarakatan (WBP) menjadi produktif, Lapas Kelas II A Gorontalo menggelar pelatihan ketrampilan perbengkelan dan menjahit.
Program revitalisasi penyelenggraan Pemasyarakatan menjadi respon terhadap dinamika yang dialami pemasyarakatan saat ini seperti tingginya angka overcrowding, meningkatnya gangguan keamanan akibat narapidana risiko tinggi, dan rendahnya integritas pegawai.
Sabarudin, selaku Kepala Seksi Kegiatan Kerja di Lapas kelas II A Gorontalo dalam keterangannya saat diwawancarai menjelaskan, pelatihan ini dilaksanakan oleh Lapas Kelas II A Gorontalo, sebagai modal bagi narapidana yang saat ini tengah di bina.
“Pelatihan ini bersertifikas serta bekerja sama dengan Lokal Latihan Kerja UKM Kota Gorontalo, dimana pelaksanaannya selama 36 jam pelajaran,” kata Sabarudin.
Tujuan utamanya kata dia, melatih warga binaan yang punya bakat dan minat, agar menjadi produktif setelah dia keluar dari Lapas.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan juga, pada sistem pemasyarakatan yang sedang dibangun saat ini, WBP didorong untuk lebih produktif dengan menetapkan pendidikan dan pelatihan keterampilan serta kegiatan kerja sebagai program pembinaan di lapas.
Kata dia, Lapas Kelas IIa Gorontalo terus berkarya dan berinovasi dalam melaksnakan pembinaan secara menyeluruh, khususnya pembinaan kemandirian warga binaan pemasyarakatan dengan melaksanakan program pelatihan perbengkelan dan menjahit.
“Kami berharap dari pelatihan ini warga binaan bisa mengimplementasikan ilmu yang mereka dapat disini, sesuai dengan keahlian masing-masing, setelah keluar dari tembok,” tutup Sabarudin.(luk)