Kota Gorontalo, mimoza.tv – Sejak diterapkan mulai 23 Januari kemarin, Sistem Full Day School diakui oleh Dinas Pendidikan masih menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat khususnya para orang tua murid. Akan tetapi pihak Dinas Pendidikan menegaskan penerapan sistem ini sangat berdampak positif bagi para siswa.
Setelah sebelumnya melakukan uji coba di dua sekolah, yakni SMP Negeri 1 dan SDN 30 Kota Gorontalo, akhirnya sistem fullday school resmi muali diterapkan sejak Senin (23/1).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, Abram Badu mengungkapkan, penerapan pendidikan karakter bagi siswa ini sangat bermanfaat bagi siswa itu sendiri. Dimana siswa dapat mengembangkan berbagai aspek kehidupan disekolah, seperti peningkatan pengetahuan siswa dan tingkat religius siswa.
“Penerapan sistem ini sudah melalui proses yang panjang, analisis yang mendalam serta pertimbangan yang cukup matang. Salah satu pertimbangannya yaitu tingginya antusias siswa dan orang tua akan sistem ini saat uji coba dilakukan di dua sekolah, yakni SMP Negeri 1 dan SDN 30 Kota Gorontalo,” kata Abram.
“Dari hasil evaluasi uji coba tersebut, dapat dilihat dampaknya sangat positif bagi siswa, khususnya peningkatan kesadaran siswa dalam mengikuti seluruh program yang ada disekolah dan meningkatkan kepedulian orang tua memperhatikan pendidikan anak-anak mereka,” lanjutnya.
Abram mengakui, setiap kebijakan yang diambil pasti akan menimbulkan pro-dan kontra dikalangan orang tua siswa. Dimana belum semua orang tua siswa menerima dengan baik program full day school. Akan tetapi dirinya menegaskan bahwa program ini, akan berimbas positif bagi siswa dan diyakini sangat bermanfaat.
Untuk penerapan full day school sendiri, para siswa diwajibkan untuk berada disekolah pada pukul 7.30, dimana efektif belajar baru dimulai pada pukul 8.00 hingga pukul 16.00.
Tentunya dalam penerapan program baru ini, waktu para siswa akan lebih banyak berada disekolah. Dan hal tersebut masih menjadi pro dan kontra dikalangan orang tua.