Gorontalo, mimoza.tv – Pasca keracunan masal yang menimpa 110 warga binaan, Lapas Kelas II A Gorontalo terus mendalami penyebab pasti kejadian tersebut.
Dokter di Klinik Lapas Gorontalo, dr Sri Yolanda Djafar dalam keterangannya kepada awak media mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mengirim sampel takjil tersebut ke BPOM Gorontalo.
“Saat ini tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo tengah mengadakan penyelidikan di Lapas. Sementara untuk sampel makanannya sudah kita kirim di BPOM,” ujar Sri Yolanda.
Dirinya menjelaskan juga, selain warga binaan, ada lima orang petugas juga ikut mengalami kejadian serupa.
“Sebelumnya Lapas Gorontalo mengadakan kegiatan buka puasa bersama. Menu yang kita sediakan ini berupa bubur ayam yag dipesan dari luar. Selain bubur ayam, menu berbuka puasa lainnya yang kita sediakan adalah aneka kue. Mereka mengalami gejala ini sekitar pukul 21 WITA. Beberapa yang punya gejala ringan kita rawat di klinik Lapas. Sementara yag mengalami gejala berat seperti pusing dan muntah-muntah, kita bawa ke rumah sakit,” imbuhnya.
Sri Yolanda juga menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan dokter rumah sakit tempat warga binaan itu di rawat. Jika harus kembali, maka pihaknya akan observasi mandiri. Kata dia, karenahal tersebut merupakan protap lapas dan selama 14 hari akan diisolasi.(luk)