Gorontalo, mimoza.tv – Polemik yang terjadi atas 75 orang pegawai KPK yang tidak lulus dalam assesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai syarat beralih status menjadi ASN hingga saat ini masih menjadi topik utama berbagai media.
Di Gorontalo sendiri, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Mahasiswa (DEMA) Sulawesi, Wilayah Provinsi Gorontalo meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memcat Firli Bahuri dari Kepolisian.
Kordinator BEM/DEMA Sulawesi Wilayah Provinsi Gorontalo, Sandi S. Mobi dalam keterangannya kepada wartawan ini mengungkapkan, ada dua poin penting yang sudah disepakati bersama semua Presiden BEM mahasiswa di Gorontatalo.
“Poin yang pertama adalah meminta Firli di copot atau mundur dari jabatannya sebagai Ketua KPK. Poin berikutnya kami meminta Kapolri untuk memecat beliau dari keanggotaan Polri. Pangkalnya, pengabaian tersebut tak ubahnya melanggar kode etik dan mencoreng institusi kepolisian ,” kata Sandi kepada wartawan ini, Rabu (2/6/2021).
Sandi menjelaskan, alasan meminta Kapolri intuk mencopot Ketua KPK tersebut lantaran membangkang terhadap perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang pemecatan 75 pegawai KPK yang gagal tes TWK
Tuntutan tersebut lanjut kata Sandi, tidak hanya datang dari BEM/DEMA Sulawesi Wilayah Gorontalo saja, melainkan di seluruh Indonesia. Jika hali ini tidak diindahkan, maka ada kemungkinan pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa.
“Kita akan kasih ultimatum. Setelah konfrensi pers nanti, apabila hal ini tidak diindahkan maka kemungkinan kita akan melakukan unjuk rasa,” tegasnya.(luk)