Gorontalo, mimoza.tv – Aksi marah-marah Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini kepada seorang koordinator bantuan sosial, saat rapat pemadanan data bersama pemerintah kabupaten/kota se Provinsi Gorontalo pada Kamis (30/9/2021) rupanya berbuntut panjang.
Bahkan lantaran aksi ngamuk sang menteri, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie meminta agar Presiden RI, Joko Widodo mengevaluasi sikap Risma yang dalam banyak kesempatan selalu emosional.
Menanggapi sikap Rusli Habibie terhadap Mensos tersebut, Anggota DPRD provinsi Gorontalo, Adhan Dambea, menilai, marah-marah Risma terhadap petugas tersebut adalah untuk kebaikan.
Risma kata Adhan merupakan kader terbaik PDIP yang saat ini diberi amanah untuk membenahi berbagai persoalan sosial, termasuk dalam hal data.
“Kalau pak Gubernur marah-marah dan menyatakan dirinya orang STKS, seharusnya pemikirannya juga sama seperti ibu Risma. Kemudian pernyataannya di stasiun tv, katanya itu pegawainya, kasihan keluarganya. Tapi kenyataannya disni menonjobkan orang, memindahkan orang. Mereka juga punya keluarga, mereka punya teman, sahabat,” ucap Adhan, Sabtu (2/10/2021).
Kata Wali Kota Gorontalo periode 2008-2013 ini, jangan hanya menyoroti orang lain (baca: Risma), sementara kelakuan sendiri tidak seperti itu juga.
Adhan juga membenarkan,bahwa dengan memarahi seorang koordinator bantuan sosial tersebut, merupaka gambaran dan contoh kecil ada ketidakberesan dalam hal data di Gorontalo.
“Itu tergambarkan bahwa di Gorontalo ini tidak jelas data-datanya. Dan ini terbukti waktu kami Anggota Dewan pada saat itu, gubernur menurunkan 4500 pegawainya ke desa-desa. Ternyata setelah kami cek di lapangan, soal BPJS, ternyata berbeda data dengan pengawainya. Sehingga itu yang pernah kami permasahkan kemarin.
Lanjut Aleg PAN Dapil Kota Gorontalo ini, dengan marah-marahnya Risma tersebut, seharusnya Gubernur Gorontalo memanggil atau mengundang semua penanggungjawab Pendamping Keluarga Harapan (PKH) dan melakukan evaluasi.
“Walaupun mereka itu SK Menteri Sosial, tetapi Gubernur sebagai perpanjangantangan dari Pemerintah Pusat. Bukannya berhadapan dengan Pemerintah Pusat. Kan lucu. Seharusnya dikumpulkan, diambil data-datanya, dievaluasi. Jangan hanya mengatakan tersinggung dan segala macam.
Adhan menambahkan, masyarakat patut berbangga, bahwa dengan kehadiran dan marah-marahnya ibu Risma itu terangkatlah permasalahan data-data di Gorontalo ini.
Pewarta: Lukman.