Gorontalo, mimoza.tv – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Gorontalo merilis pernyataan soal beredarnya informasi tentang kejadian di salah satu rumah sakit yang ada di Kota Gorontalo, Sabtu (16/10/2021).
Dalam rilisnya IDI mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan di antaranya IDI cabang Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo, Perhimpunan Dokter Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Perhimpunan Dokter Bedah Indonesia, jajaran Direktur dan komite medik Rumah Sakit, juga idihadiri oleh ketiga orang dokter yang melakukan operasi pada pasien.
“Berdasarkan rapat tersebut, maka IDI sebagai organisasi profesi para dokter menyampaikan ikut berbela sungkawa atas wafatnya pasien berinisial MG pada Jumat 15 Oktober 2021. Teriring doa semoga almarhumah husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran. IDI telah meminta kepada komite medik kedua rumah sakit untuk secepatnya melaksanakan audit medis atas kasus tersebut,” tulis IDI dalam rilisnya.
Lanjut IDI dalam relist tersebut, pihaknya telah menerima aduan resmi dari pemasihat hokum sebagai penerima kuasa dari suami pasien, dan telah meminta Majelis kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) untuk proses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“IDI meminta kepada sejumlah pihak untuk menahan diri untuk tidak menjustifikasi tindakan yang dilakukan oleh dokter termasuk malpraktek dan lebih mengedepankan asas praduga tak bersalah sebelum ada keputusan resmi dari MKEK IDI. IDI telah melakukan klarifikasi dan konfirmasi kepada sejumlah dokter yang disebut-sebut dalam pemberitaan tersebut dan mendapatkan bahwa tidak ada perbedaan hasil pemeriksaan di antara para dokter tersebut terhadap pasien,” tulis IDI.
Selain itu juga IDI meminta masyarakat untuk tidak ikut menyebarluaskan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan.
Sebelumnya ramai dalam pemberitaan, dugaan malapraktik yang merenggut nyawa MA, seorang pasien yang menjalani operasi pengangkatan kista dan miom di RS Multazam Kota Gorontalo. Bahkan dalam beberapa hari ini peristiwa itu menjadi buah bibir masyarakat di Gorontalo.
Pewarta: Lukman.