Gorontalo, mimoza.tv – Ada fenomena berbeda yang tidak seperti biasa selama hampir kurun waktu 2 tahun terakhir ini di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Gorontalo.
Jika dua tahun terakhir dilaksanakan secara virtual, maka perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini digelar langsung, dengan kegiatan utamanya dzikir dan doa akbar di pandu langsung oleh Hi. Alwin Ntoma, S.Ag, M. Si, Selasa (19//2021).
Mengawali sambutannya, Kasi Binadik Lapas Kelas II A Gorontalo, Kasdin Lato menyampaikan, kegiatan ini adalah salah satu bentuk pembinaan mental spiritual bagi WBP yang sudah terprogram setiap tahunnya.
“Tahun ini kita rasa lebih spesial di gelaran. Karena untuk pertama kalinya sejak hampir 2 tahun pandemi COVID-19 melanda, pemandu dzikir dapat sama – sama kembali bertatap muka langsung dengam WBP tentunya momentum ini adalah berkah khususnya dalam meningkatkan kembali pola pembinaan bagi seluruh WBP,” ucap Kasdin.
Pada sambutan itu dirinya mengucapkan terima kepada KPLP, staf, petugas pengamanan, petugas medis dan seluruh jajaran, terlebih kepada Kalapas yang telah memberikan dukungan penuh dalam berbagai kegiatan pembinaan.
Diwawancarai terpisah Fery Utiarahman, selaku Ketua Umum Badan Ta’mirul Masjid At-Taubah, Lapas Kelas II A Gorontalo menyampaikan terima kasih atas suksesnya penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini adalah salah satu bentuk implementasi program kerja dalam pembinaan mental spiritual, khususnya bagi WBP. Harapannya Saudara-saudara kita ini (baca:WBP) dapat menjadi Insan yang cerdas, peka, serta ber-Ahlaqul Qarimah” ujar Fery.
Dirinya menambahkan, rangkaian kegiatan Maulid Nabi tahun ini diisi dengan berbagai kegiatan seperti kegiatan ceramah agama yang digelar pada Kamis (21/10), dan puncaknya gelaran Festival Walima pada Sabtu (30/10) nanti, dengan melibatkan seluruh WBP Lapas.
“Dalam moment kegiatan ini saya beserta seluruh pengurus Ta’mirul Masjid At-Taubah, sekali lagi mengucapkan banyak terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Mengutip untaian kalimat yang pernah disampaikan Rasulullah bahwa, “Sesungguhnya mata ini memang meneteskan air mata dan hati merasa sedih. Namun, kami tidak mengucapkan sesuatu kecuali kalimat kalimat yang Insya Allah diridhai oleh Allah SWT. yaitu kalimat dzikir,” tutupnya. (rls/luk)