Gorontalo, mimoza.tv – Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad, menyorot soal kemiskinan yang saat ini menempatkan Gorontalo masuk dalam 5 daerah termiskin di Indonesia.
Memang kata Fadel, saat dirinya memimpin Gorontalo setelah pisah dari Sulawesi Utara (Sulut), meduduki peringkat dua terakhir sebagai provinsi termiskin.
“Memang saat beberapa pejabat saya undang kesini, mereka katakan ini berat. Tapi, kunci dari kemiskinan itu, rakyat harus berpendapatan. Membuat rakyat berpendapatan, maka harus membuat mereka itu punya usaha, diantaranya dengan memberikan bantuan benih jagung, serta berbagai program untuk kesejahteraan masyarakat,” ucap Fadel dalam program Podcast Mimoza Tv, Jumat (30/10/2021).
Bahkan lanjut kata Menteri Kelautan dan Perikanan era Presiden SBY tersebut, berkat berbagai program, ibu Megawati sampai datang tiga kali ke Gorontalo hanya untuk melihat bagaimana provinsi dulumya menempati dua terendah, lalu semakin maju hingga kemiskinannya menepati ranking 14.
“Dulu saat memimpin, saya memberikan andil uang 8 miliar dari APBD, untuk memberikan tunjangan kinerja bagi camat dan kepala desa agar memperhatikan orang miskin termasuk anak putus sekolah,” imbuhnya.
Kala itu kata Fadel, untuk para kepala desa saja tunjangannya lebih tinggi dari gaji kepala desa yang memberikan dampak kinerja.
“Dengan memberikan insentif, mereka rajin bekerja, menjaring dan memberikan bantuan bagi warganya yang miskin. Namun setelah saya sudah tidak menjabat lagi, program ini dihapus oleh gubernur selanjutnya dan tidak lagi diteruskan. Kadang-kadang orang itu suka buat sesuatu untuk menunjukan bahwa merek itu mampu untuk bikin sesuatu yang kebih hebat dari yang lain. Padahal apa yang dahulu sudah berjalan dengan baik itu tingal diteruskan saja,” ujar Fadel.
Fadel juga mengaku, selama dirinya memimpin, tidak pernah ada terdengar masalah korupsi. Meski anggarannya masih kecil, namun hal itu kata dia membuat rakyat sejahtera.
“Saya dengar sekarag pemimpin daerah kalau di kritik suka marah-marah. Saya bilang jangan. Kritik itu penting juga. Meskipun itu salah, maka tugas kita sebagai pemimpin untuk meluruskan. Orang kritik dibalas dengan kritik juga. Makanya tahun depan akan dipersiapkan seorang pemimpin yang baru. Yang punya semangat tinggi untuk membangun, supaya tidak malu rakyatnya,” pungkasnya.
Pewarta: Lukman.