Gorontalo, mimoza.tv – Mengantisipasi berkembangnya bahaya laten komunis (Balatkom) dan gerakan paham radikal, Korem 133/Nani Wartabone menggelar Kegiatan Pembinaan Antisipasi, yang diikuti oleh seluruh prajurit Korem 133/NW dan FKPPI Provinsi Gorontalo.
Kegiatan dengan tema “Mewujudkan Binter TNI AD Yang Adaptif Melalui Mewaspadai Bahaya Laten Komunis Dan Paham Radikal Demi Keselamatan NKRI” tersebut digelar di Aula Kusno Danupoyo Makorem 133/Nani Wartabone, Rabu (24/11/2021).
Danrem 133/NW, Brigjen TNI Amrin Ibrahim, S.I.P., dalam amanat yang dibacakan Kasrem 133/NW Kolonel Inf Rudy Jayakarta Runtuwene, S.I.P. mengatakan, kegiatan sosialisasi diselenggarakan bertujuan untuk membekali para Prajurit Korem 133/NW dan jajaran tentang pentingnya pemahaman Balatkom dan paham radikal, serta cara menangkal timbulnya kembali gerakan-gerakan komunis gaya baru.
“Cara menangkalnya itu adalah dengan cara meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan pemahaman kembali terhadap nilai-nilai Pancasila, meningkatkan wawasan kebangsaan, meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat serta mewaspadai terhadap upaya penyusupan. Perlu diingat, bahwa komunis di Indonesia merupakan bahaya laten yang tidak pernah mati, akan tetapi hanya berubah bentuk serta akan terus berkembang dengan gaya baru,” ucap jayakarta membacakan amanat Danrem.
Untuk itu sebagai prajurit kata dia, harus pandai dalam menyikapi berita-berita yang berkembang di media sosial. Apalagi saat sekarang ini sedang marak diberitakan tentang berita-berita hoax dan propaganda di media massa maupun elektronik.
Lebih lanjut dikatakan Jayakarta, gerakan komunis tersebut cara pandangnya cenderung anti agama dan menolak sistem kekeluargaan, serta selalu muncul kepermukaan secara tiba-tiba, jika kondisinya memungkinkan.
“Harus kita pahami bahwa sifat Balatkom dan Faham Radikal selalu menunggu momen yang tepat, selanjutnya mengambil kesempatan untuk melaksanakan aksinya. Di sini, upaya proaktif dari Apkowil dan unsur Intelijen sangat diperlukan dalam membantu pengawasan dan upaya pencegahannya sebagai langkah antisipai agar ajaran Komunisme dan Faham Radikal tidak berkembang dan membahayakan bagi keutuhan negara,” ujarnya.
Menutup sambutan dirinya berharap, melalui kegiatan ini, para anggota akan mempunyai referensi semakin lengkap untuk selanjutnya mengingatkan kepada keluarga dan generasi penerus bangsa tentang Balatkom danpaham radikal yang kesemuanya bertujuan untuk mengganti Ideologi Pancasila.
“Tujuan kegiatan pembinaan ini adalah dapat memberikan informasi dan analisa yang konkrit terhadap indikasi bangkitnya kembali komunisme di Indonesia, serta kemungkinan adanya kegiatan dari kader-kader PKI yang telah dibebaskan dari tahanan politik,” pungkasnya.
Pewarta: Lukman.