Gorontalo, mimoza.tv – Kejadian seorang Karyawati salah satu toko di Gorontalo Utara berinisial WAP (23) yang diadukan boss-nya ke aparat kepolisian setempat lantaran menggelapkan uang sebesar Rp. 5 juta rupiah, yang di sembunyikan di dalam jilbab pada Rabu, (24/11/2021), hingga saat ini masih menjadi perbincangan hangat warga net khususnya di Gorontalo.
Menghebohkan lantaran aksi gasak uang oleh sang karyawati, yang ternyata kasir toko tersebut bisa dibilang fantastis. Uang sebanyak 200 juta digelapkannya sejak bulan Januari 2021.
Namun terlepas dari kejadian tersebut, permasalahan kecurangan karyawan adalah salah satu masalah krusial yang sering dihadapi para pebisnis. Bahkan menurut survei yang dilakukan sebuah perusahaan konsultan Jack L Hayes International menyatakan bahwa 1 dari 40 karyawan ditangkap lantaran ketahuan mencuri di toko majikannya. Survei tersebut juga mengungkap bahwa kemungkinan seorang karyawan mencuri bisa mencapai 75 persen lebih besar dibanding pihak luar. Tentu, sebagai pebisnis anda wajib waspada tentang segala kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan.
Sederhanyanya, jangan sampai hanya karena sibuk memikirkan strategi bisnis, anda tidak menyadari ternyata ada ‘tikus’ dari dalam yang merugikan bisnis.
Karena itulah, Anda perlu memahami modus kecurangan yang biasa dilakukan karyawan untuk mengambil keuntungan pribadi.
1. Mencuri Uang/ Stok Bahan Baku
Kecurangan paling umum yang dilakukan oleh karyawan adalah mencuri uang hasil penjualan atau stok bahan baku.
Kalau di restoran, karyawan yang paling sering melakukan kecurangan ini adalah mereka yang berurusan secara langsung dengan uang dan bahan baku, antara lain: kasir yang bertugas menerima pembayaran atau tim marketing yang memiliki keleluasaan bertransaksi dengan klien.
Sedangkan mereka yang berurusan dengan bahan baku diantaranya adalah stokis, kepala gudang, atau bahkan chief.
Namun, tidak menutup kemungkinan jika selain oknum tersebut juga bisa melakukan pencurian uang atau stok bahan baku. Jadi anda pun harus selalu teliti dalam mengawasi kinerja karyawan.
2. Tidak Menyerahkan Struk
Kasir curang yang berniat mengambil keuntungan pribadi akan dengan sengaja tidak menyerahkan nota pembayaran kepada pembeli. Biasanya hal ini sengaja dilakukan agar pelanggan restoran Anda tidak tahu berapa biaya yang seharusnya mereka keluarkan.
Salah satu modus yang biasanya dilakukan kasir curang ini adalah dengan mengatakan printer rusak, sehingga tidak bisa mencetak struk. Padahal, mereka sengaja berbohong agar total harga sebenarnya tidak diketahui oleh pelanggan restoran Anda.
3. Tidak Menyerahkan Uang Kembalian
Jangan anggap remeh uang kembalian yang hanya ribuan rupiah saja. Karena jika dikalikan dalam setahun, uang tersebut bisa mencapai ratusan ribu dan bahkan sampai jutaan rupiah. Tentu, Anda bisa mengalami kerugian yang cukup banyak akibat kecurangan tersebut.
Misalnya saja dalam sehari terjadi 20 kali transaksi, dan kasir mengambil uang kembalian sebesar Rp. 500 per orang. Maka dalam sehari si kasir curang bisa mendapatkan Rp. 10.000. Jika dikalikan dalam setahun, kasir tersebut bisa mengumpulkan uang kembalian hingga 3 juta rupiah lebih.
Tentu angka yang cukup fantastis, mengingat dalam sehari bisa terjadi lebih dari 20 kali transaksi, dan nilai uang kembaliannya pun bisa lebih besar dari Rp. 500.
4. Mengakali Laporan Keuangan
Jenis kecurangan ini lebih mungkin dialami bagi Anda yang masih mempercayakan pembuatan laporan keuangan secara manual pada karyawan.
Biasanya, karyawan curang akan mengakali laporan keuangan dengan menambahkan banyak pengeluaran dan mengurangi jumlah pemasukan, agar total yang sebenarnya bisa diambil keuntungan pribadi.
Itulah beberapa modus kecurangan karyawan yang perlu anda waspadai. Semoga bermanfaat. Salam sukses selalu.
Pewarta: Lukman.
Sumber: Interactive.co.id