Gorontalo, mimoza.tv – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sejatinya bukan hanya menjadi penjara bagi narapidana, melainkan menjadi tempat untuk membimbing dan melatih, agar kelak nanti bisa bisa dimanfaatkan setelah bebas.
Terkini, selain mendapat bergagai pelatihan ketrampilan dan kerohanian, Lapas Kelas IIA Gorontalo mengadakan pelatihan sebagai pemandu acara atau Master of Ceremony (MC) bagi 68 warga binaan pemasyarakatan (WBP), Senin (29/11/2021)
Ketua Umum Badan Ta”mirul Masjid At-Taubah Lapas Kelas IIA Gorontalo, Feri Utiarahman selaku penggagas kegiatan menjelaskan, kegiatan ini merupakan pertama kalinya di gelar di Lapas Kelas IIA Gorontalo, yang tujuannya untuk melatih diri dan meningkatkan soft skill bagi WBP.
“Dengan pelatihan ini kita semua berharap agar WBP memiliki kemampuan dan pengalaman menjadi MC pemula, serta lahir bibit bibit MC baru yang nantinya dapat ditampilkan dalam setiap moment acara baik acara keagamaan di Masjid At-Taubah serta acara formal lain di dalam Lapas, juga sebagai bekal bagi WBP ketika kelak bebas nanti,” ungkap Feri.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan WBP, kegiatan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku, profesional, kesehatan jasmani dan rohani Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan.
Ditempat terpisah Kasdin Lato, SH selaku Kasi Binadik menyampaikan bahwa “Lapas Gorontalo sangat mengapresiasi kegiatan pembinaan bagi WBP dalam bentuk pelatihan MC ini.
“Salah satu fungsi pembinaan untuk meningkatkan soft skill bagi WBP yaitu kemampuan komunikasi, membentuk karakter, mengembangkan kecerdasan sosial, serta meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan baik di dalam kehidupan sehari hari,” ucap Kasdin.
Terkait dengan pelatihan itu lanjut Kasdin, MC merupakan pemandu acara yang memiliki peran penting dalam berjalannya sebuah acara. Kesuksesan seorang MC dalam memandu acara tak luput dari latihan-latihan yang sering dilakukan.
Kasdin yang juga selaku salah satu instruktur dalam pelatihan itu mengatakan, hal terpenting untuk menjadi MC adalah memperbanyak jam terbang, selain itu dengan sering berlatih dan memperhatikan serta mengevaluasi penampilan sebelumnya.
“Olehnya WBP yang mengikuti pelatihan ini akan dijadwalkan untuk membawa acara pada kegiatan kegiatan yang menjadi Program Ta’mirul Masjid diantaranya ceramah agama, kajian agama dan kegiatan insidentil lainnya,” tutupnya.
Pewarta: Lukman.