Gorontalo, mimoza.tv – Ekonom yang juga praktisi investasi di pasar modal, Bobby Rantow Payu meminta kepada Satgas Waspada Investasi (SWI) maupun Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Gorontalo, untuk menutup praktek-praktek penipuan berkedok investasi yang dilakukan oleh Rahmat Ambo serta pihak-pihak yang menjalankan bisnis illegal tersebut.
Dalam acara dialog Forum Demokrasi Gorontalo (FDG) edisi Senin (27/12/2021) Bobby mengatakan, seharusnya baik pemerintah maupun Forkopimda tidak lagi hanya sebatas mengedukasi masyarakat saja, melainkan ada upaya konkrit untuk menghentikan mereka yang berkecimpung dalam bisnis berbau penipuan tersebut.
“Tutup pak yang sekarang-sekarang ini masih bertahan, IBF termasuk. Saya berani sebut nama karena ini pasti skema Ponzi. Yang bersangkutan berani menjanjikan keuntungan 40 persen, dan itu tidak mungkin. Kalau ini dibiarkan, sama saja Forkopimda membiarkan orang Gorontalo terjebak disitu,” tegas Bobby.
Harusnya lanjut dosen ekonomi ini, Forkopimda duduk bersama dan memaksa mereka yang berkecimpung di penipuan berkedok bisnis tersebut. Apalagi seperti yang sudah diinformasikan oleh OJK bahwa sudah ada dibentuk SWI di Gorontalo.
“Karena selama mereka tidak membuka bagaimana bisnis mereka, maka dipastikan itu Ponzi pak. Sampai kapan pemerintah hanya habis di wacana seperti ini. Selama admin-admin mereka berkeliaran di kampung-kampung, maka banyak sekali orang-orang tidak mampu memnjadi korban,” ujarnya.
Alasan lain kata Bobby, praktek-praktek seperti yang dijalankan oleh Rahmat Ambo itu adalah menipu.
“Harapan saya tutup pak. Karena ada dua hal penipuan yang mereka lakukan. Yang pertama Rahmat Ambo selalu mengatakan bahwa mereka legal, itu penipuan pertama. Katakanlah IBF legal secara lembaga. Tapi dia (baca: Rahmat Ambo, sebagai wakil pialang tidak berhak menghimpun dana, itu penipuan yang ke dua. Harusnya kalau tagline-nya dia itu mengedukasi, maka harus mengedukasi yang benar. Harusnya dia kalau membuka akun harus terpisah dan tidak boleh atas nama perusahaan,” tandas Bobby.
Pewarta: Lukman.