Gorontalo, mimoza.tv – Sebanyak 50 warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas II A Gorontalo tak kuasa menahan linangan air mata saat Kepala Divisi Pemasyarakatan, Bagus Kurniawan memberikan materi hipnoterapi, Rabu (23/2/2022).
Dalam materinya Bagus menyampaikan bahwa tujuan dari materi ini adalah untuk memberikan pencerahan dan motivasi kepada 50 WBP yang mengikuti Program Rehabilitasi Sosial, agar mendapatkan kedamaian hati.
“Tujuan lainnya dari kegiatan ini untuk meningkatkan kepercayaan diri kepada para WBP. Hipnoterapi ini suatu terapi melalui teknik sugesti, dimana sugesti ini dimaksudkan untuk dapat merubah atau memprogram ulang hal–hal buruk yang mungkin tersimpan di memori terdalam manusia.” ucap Bagus.
Soal hipnoterapi atau terapi hipnotis ini lanjut dia saat ini banyak dimanfaatkan sebagai metode pengobatan yang bekerja dengan cara memasuki alam bawah sadar seseorang, lalu memberikan sugesti tertentu untuk membantu proses penyembuhan atau keluar dari zona keterpurukan.
“Anda bisa lihat seluruh peserta larut dan penuh isak tangis ketika materi ini disampaikan, ini artinya peserta sudah masuk kedalam bawah sadarnya dan menyadari akan segala perbuatan perbuatan tidak baiknya dan setelah ini memunculkan energi positif untuk mau berubah ke arah yang lebih baik. Olehnya terdapat banyak anggapan tentang kegunaan hipnoterapi, tetapi di dunia medis, metode ini dapat dijadikan sebagai terapi alternatif atau tambahan untuk mengatasi keluhan atau masalah kesehatan tertentu khususnya peserta rehab ini,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama juga Kalapas Gorontalo Indra S. Mokoagow mengatakan, materi motivasi dengan siraman rohani yang dibawakan Kadivpas adalah sebagai bentuk konkret dari petugas yang berkomitmen dalam memperbaiki iman dan akhlak warga binaan, agar keluar Lapas kelal dapat menjalani aktivtasnya lebih baik.
“Insha Allah pribadi warga binaan semakin baik, karena disini kita latih, berdayakan, sehingga menjadi pribadi yang bermanfaat untuk dirinya dan keluarga,” sambungnya.
Secara spesifik Kalapas mengajak kepada seluruh warga binaan untuk melakukan perubahan yang dimulai dari diri sendiri menjadi pribadi yang lebih baik. Biarlah linangan air mata yang bercucuran membasahi wajah WBP saat ini menjadi pertanda dan titik balik untuk berubah sekaligus sebagai bentuk permohonan ampunan kepada Sang Khaliq.
“Harapannya kegiatan ini dapat memberikan kesan positif bagi WBP untuk semakin giat melakukan kebaikan dan perubahan serta membantu dalam menguatkan diri dan memperbaiki diri untuk keluarga kelak nanti,” tutup Indra dengan penuh harap.
Dirinya menambahkan, kunjungan Kadivpas Kanwil Kemenkumham Gorontalo yang didampingi tim Divisi Pemasyarakatan tersebut merupakan lawatan untuk monitoring kembali atas upaya- upaya penanganan antisipasi Covid 19 di dalam lapas, sekaligus memberikan materi motivasi dengan pendekatan metode Hipnoterapi.
Pewarta : Lukaman.