Gorontalo, mimoza.tv – Sebanyak 64 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Gorontalo mengikuti seleksi awal calon Imam Masjid. Dari jumlah tersebut Lapas memastikan hanya 53 orang yang mengikuti ke tahap selanjutnya yaitu Bimbingan Teknis (BIMTEK) Imam Masjid yang bakal digelar selama 5 hari kedepan yang bertempat di Pondopo Masjid At-Taubah.
Kepala KUA Hulonthalangi Yusuf Djauhari, yang turut hadir dalam kegiatan itu menyampaikan, atas nama Kementerian Agama pihaknya mengapresiasi Lapas Gorontalo yang telah menginisiasi kegiatan tersebut.
“Kami senang bisa bertatap muka memberikan bekal ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ke-Imam-an masjid sesuai dengan standar dan topologi masjid. Semoga materi yang disampaikan dalam bimtek ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan ke-imam-an bagi warga binaan di Lapas Kelas IIA Gorontalo. Materi yang disajikan nanti kiranya dapat menambah bekal bagi para imam yang pernah bertugas agar dapat lebih sempurna,” ungkap Yusuf.
Sementara itu Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo Indra S. Mokoagow yang diwakili oleh Kasi Binadik Kasdin Lato, saat membuka seleksi calon imam menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu pola pembinaan berbasis Riyadhah (latihan) bagi warga binaan dalam rangka peningkatan dan pembentukan mental spiritual sehingga kelak menjadi insan berahlaqul karimah yang memiliki kompetensi sebagai seorang imam masjid.
”Setelah mengikuti Bimtek Insya Allah WBP akan memiliki bekal dan jauh lebih berkualitas, sehingga outputnya sebagai imam dapat langsung diaplikasikan ilmunya ditengah-tengah masyarakat,
Lebih lanjut kata dia, dalam bimtek Imam tahun ini panitia mengemas materi lebih aktual diantaranya pengantar fiqh shalat, adab dan etika imam pada sholat berjamaah, hafalan dan bacaan indah surah dalam Al Quran dan materi pengetahuan lainnya.
Dirinya berharap, kegiatan ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi warga binaan dan dapat mempraktekannya di Masjid dilingkungan masyarakat sekitarnya.
Pewarta : Lukman.