Gorontalo, mimoza.tv – Seorang siswa SMA tengah mengikuti ujian akhir nasional dari balik jeruji penjara Lapas Kelas II A Gorontalo. Siswa yang diketahui berinisial F itu mengikuti ujian akhir dari Lapas Gorontalo lantaran dirinya juga menyandang status sebagai tahanan di Lapas tersebut.
Kalapas Gorontalo Indra S. Mokoagow yang diwakili oleh Kasi Binadik Kasdin Lato menjelaskan, berdasarkan hasil konfirmasi dari pihak sekolah ke pihak Lapas, tercatat seorang WBP akan mengikuti ujian akhir. Olehnya kata Kasdin, pihaknya menyiapkan fasilitas penunjang kepada yang bersangkutan.
“Kami hanya menyediakan tempat dan fasilitas saja. Tetapi dalam pelaksanaan ujian itu didampingi dan diawasi langsung oleh guru sekolah dan petugas Lapas yang berlangsung di ruang KPLP,” ucap Kasdin, Senin (12/4/2022).
Dirinya menjelaskan juga, keikutsertaan WBP dalam mengikuti ujian sekolah itu tentunya secara regulasi diinternal, merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) No.32 Tahun 1999 tentang syarat dan tata cara pelaksanaan hak WBP.
“Lapas Gorontalo mengakomodir kegiatan semacam ini. Menurut kami secara substansi berorientasi untuk memanusiakan manusia menuju manusia mandiri sesuai amanat Undang-Undang Pemasyarakatan. Lapas Kelas IIA Gorontalo saat ini concern dan fokus terhadap pembinaan bagi WBP termasuk memberikan hak untuk mendapatkan pendidikan kepada para WBP sebab banyak dari mereka masih dalam usia produktif,” imbuhnya.
Olehnya kata dia, keberadaan di Lapas tidak mengahalangi warga binaan untuk meraih impian meskipun di dalam penjara.
Kasdin juga menambahkan, hingga saat ini Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Gorontalo terus memberikan pelayanan terbaik dalam rangkan memenuhi hak para warga binaan pemasyarakatan (WBP), melalui program-program, termasuk juga memberikan fasilitas dan kesempatan salah seorang warga binaan mengikuti ujian akhir nasional.
“Warga binaan bisa menempuh pendidikan. Oleh karena itu sebagai petugas lapas merasa terpanggil untuk memberikan kemudahan dan kesempatan untuk warga binaan mengenyam pendidikan meskipun mereka berada di balik jeruji besi sepanjang sesuai mekanisme yang berlaku,” ujar Kasdin.
Pada kesempatan itu juga, warga binaan yang berkesempatan ikut ujian itu menyampaikan terimakasih kepada pihak yang telah peduli dengan pendidikan.
“Saya sangat berterimakasih kepada pihak Lapas Kelas IIA Gorontalo meskipun saya dalam penjara namun masih diberikan kebebasan dalam mengenyam pendidikan,” tandas WBP tersebut.
Pewarta : Lukman.