Gorontalo, mimoza.tv – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo kembali merilis inflasi atau indeks harga konsumen (IHK) yang terjadi di Provinsi Gorontalo pada bulan April 2022.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif dalam penyampaiannya menjelaskan, inflasi yang terjadi di kota Gorontalo sebesar 1,2 persen. Jika dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya atau April terhadap Maret 2022. Angka ini kata dia lebih tinggi dari angka inflasi nasional sebesar 1,22 persen.
“April 2022 Kota Gorontalo mengalami kenaikan IHK dari 107,81 pada Maret 2022 menjadi 109,12 pada April 2022 atau terjadi inflasi sebesar 1,22 persen. Jika dibandingkan dengan apa yang sudah disampaikan oleh BPS pusat, maka secara nasional inflasi point-to-point ini 0,95 persen. Secara nasional kita Kota Gorontalo lebih tinggi dibandingkan angka nasional 1, 22 persen,” kata Mukhanif dalam rilis yang digelar di Ruang Vicon BPS Provinsi Gorontalo, Senin (9/5/2022).
Jika dipahami bersama kata dia, inflasi yang terjadi di bulan April adalah inflas puncak, dimana permintaan akan barang dan jasa menjelang lebaran sangat tinggi.
Dijelaskannya jugam Inflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan indeks pada 8 kelompok pengeluaran, penurunan indeks pada 1 kelompok pengeluaran, serta 2 kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan indeks.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks itu kata dia, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,81 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,74 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen; kelompok transportasi sebesar 1,81 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,1 persen; kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 3,97 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,03 persen.
Sementara itu kata dia, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar -0,05 persen.
“IHK bulan April jika kita bandingkan dengan Desember tahun lalu, atau kita akumulasikan bulan Januari Februari Maret April, maka jika diakumulasikan inflasi tahun kalender sebesar 1, 87 persen. Ini pun kalau kita bandingkan dengan angka nasional, kita ingat di posisi awal tahun Januari dan Februari inflasi kita sangat rendah bahkan terjadi deflasi. Sehingga Sejarah secara akumulasi tahun kalender ini kita lebih rendah,” tutup Mukhanif.
Pewarta : Lukman.