Gorontalo, mimosa.tv – Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif menyampaikan, pada bulan Juli 2022 nilai tukar petani (NTP) Provinsi Gorontalo sebesar 103,53 atau turun -2,31 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.
Padahal kata dia, pada bulan-bulan sebelumnya NTP Provinsi Gorontalo tersebut mengalami tren yang meningkat.
“Barangkali ini merupakan kabar yang kurang mengenakkan, dimana bulan-bulan sebelumnya kita mengalami yang namanya peningkatan. Terakhir di bulan Juni 2022, NTP kita berada di angka 105,98. Tetapi di bulan Juli terjadi koreksi minus 2,31 persen, sehingga berkurang nilainya sebanyak 103,53,” ucap Mukhanif saat merilis fenomena pertumbuhan ekonomi, Senin (1/8/2022).
Lebih lanjut dirinya mengatakan, jika di break down secara subsektor, maka hanya ada dua subsektor yang mengalami peningkatan, yaitu NTP di peternakan dan NTP perikanan. Namun demikian kata dia, peningkatan di dua subsektor itu tidak signifikan.
Untuk subsekor yang mengalai penurunan itu kata dia antara lain adalah subsektor holtikultura yang mengalami penurunan drastis, dimana pada bulan Juni 2022 justru mengalami peningkatan yang drastis.
Secara nasional kata Mukhanif, dari 10 provinsi di bagian Timur Indonesia, ada 7 provinsi yang mengalami penurunan NTP. Penurunan NTP tertinggi pada Juli 2022 terjadi di Provinsi Sulawesi Barat yaitu sebesar -7,86 persen, dan kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Maluku yaitu sebesar 0,50 persen.
Pada kesempatan itu juga dirinya menyampaikan, bahwa pada bulan Juli 2022 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Gorontalo sebesar 0,31 persen, yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada kelompok pengeluaran, terutama kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya.
“Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian atau NTUP Gorontalo di bulan Juli 2022 sebesar 107,08 atau turun sebesar -2,41 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya,” tutup Mukhanif.
Pewarta : Lukman.