Gorontalo, mimoza.tv – Siang itu wajah Grinchai Hattagam semringah turun dari mobil bersama stafnya, memasuki bangsal yang didirikan di sudut lapangan Desa Bakti, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo. Di Dalam bangsal sudah menunggu Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel (RG) bersama sejumlah pejabat, politisi dan tamu undangan lainnya. Bersama Kakak RG begitu panggilannya Rachmat Gobel, Boss di PTT Exploration and Production PCL atau PTTEP Indonesia asal Thailan akan meresmikan sumur air bersih.
Kakak RG yang merupakan wakil rakyat asal Gorontalo dan juga inisiator program air bersih itu menggandeng perusahaan minyak asal Negeri Gajah Putih.
Singkat kata, kita tau bersama, masalah Ketersediaan air bersih merupakan problem klasik yang menahun diderita oleh beberapa wilayah penduduk di Provinsi Gorontalo. Salah satunya yang berada di Desa Bakti. Kehadiran program untuk hajat hidup orang banyak itu patut diapresiasi mengingat air bersih itu sendiri seperti kata Rustam Akili, salah seorang tokoh masyarakat desa itu, seperti penyakit akut saja. Setiap hari jadi penderitaan warga. Tapi di satu sisi harus ada setiap hari. Untuk kebutuhan rumah tangga. Mandi, cuci, untuk konsumsi dan untuk keperluan lainnya.
Bisa dibayangkan kata Rustam, kala itu ada yang pergi sekolah atau ke acara hajatan tidak mandi. Jangankan mandi, untuk minum saja susah. Harus susah payah antri kala mobil tangka air datang. Atau juga harus menampung ketika hujan turun.
Itu baru untuk kebutuhan sehari-hari. Belum untuk pengairan sawah dan ladang. Jika hujannya sepanjang tahun mungkin lain cerita. Tapi ini Gorontalo, yang dalam bahasa guyonnya orang bilang hanya ada dua musim. Musim panas dan panas sekali. Bukan main memang, paripurna betul penderitaannya soal air.
Kini, berkat Kakak RG dan PTTEP yang menghadirkan sumur air bersih, seolah jadi pelipur lara warga Desa Bakti.
Sumur sedalam 100 meter itu sendiri seperti kata Grinchai, proses awalnya terbilang tidak mudah. Timnya kala itu menggunakan metode geolistrik untuk mencari sumber air yang ternyata letaknya tak jauh dari bangunan masjid di desa tersebut.
Begitu juga dengan proses pengeborannya yang beberapa kali mengalami kendala cuaca yang tidak menentu. Belum lagi mata bor yang sempat rontok lantaran terbentur bebatuan cadas.
Namun bagi Grinchai dan timnya, kendala tersebut dapat diselesaikan, dan yang senantiasa menjadi ingatan adalah keinginan besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Gorontalo atas air bersih.
Layak dia sumringah. Program CSR dari perusaan yang dipimpinnya itu dapat dirasakan oleh masyarakat. Tak bermaksud memuji berlebihan, tapi apa yang dilakukannya bersama Kakak RG itu patut diacungi jempol. Betapa tidak, di dasar sumur sedalam 100 itu tim Grinchai menempatkan mesin dengan besar daya mencapai 4000 watt, yang bisa memopa air sejumlah 5000 liter dalam satu jam.
Tak Cuma itu, untuk menggerakkan mesin pompa itu, boss perusahaan eksplorasi minyak dari Thailan ini melengakpinya dengan sebuah mesin generator yang tegangan listriknya mencapai 9000 volt.
Doa dan harapan mereka juga sama dengan yang disampaikan warga Desa Bakti. Muda-mudahan bisa bertahan lama, tidak sama seperti sumur-sumur pendahulunya, yang hanya bisa bertahan 6 bulan saja.
Hal lainnya adalah, semua yang dilakukan Kakak RG dan Grinchan tak bisa dinilai dengan uang. Tapi paling tidak apa yang telah mereka lakukan itu sebagai kecintaan kepada masyarakat atas kebutuhan air.
Pewarta : Lukman.