Gorontalo, mimoza.tv – Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2022 ini bisa dibilang dari perayaan yang meriah dibandingkan dengan perayaan yang sama di dua tahun sebelumnya, akibat pandemi.
Kini setelah pandemi itu melandai, aktivitas dan kegiatan, termasuk kegiatan keagamaan di Lapas Kelas IIA Gorontalo kembali digalakkan.
Seperti kita ketahui bersama, dalam penanggalan Islam, saat ini masih dalam suasana bulan hijriah Rabi’ul Awal, dimana tepatnya 12 Rab’iul Awal adalah tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pada umumnya umat muslim dibelahan dunia merayakan kelahiran Nabi dengan istilah Maulid Nabi atau Mauludan. Perayaan ini sebagai bentuk kecintaan ummat kepada Rosulullah dengan meneladani ahlak, perilaku dan seluruh kebaikan-Nya.
Tak terkecuali Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Upt Kanwil Kemenkumham Gorontalo turut merayakannya dengan berbagai kegiatan, antara lain Doa Maulid Nabi secara tradisional dengan istilah “Dikili” dan Festival Walimah yang digelar dari tanggal 21 dan 22 Oktober, serta perayaan secara nasional dalam bentuk tausiyah agama yang telah lebih dulu digelar.
Kepada awak media, Kalapas Gorontalo, Indra S. Mokoagow melalui Kasi Binadik, Kasdin Lato menyampaikan Festival Walimah ini merupakan merupakan inisiatif dari warga binaan serta petugas lapas. Kegiatan ini juga kata dia merupakan bagian dari pembinaan mental spiritual dari petuhas lapas kepada warga binaan.
“Dua tahun kemarin kita rayakan secara sederhana akibat pandemi. Kini, Alhamdulillah seperti kita saksikan bersama-sama tadi, ada sekitar 500 warga binaan beserta petugas Lapas Gorontalo antusias mengikuti kegiatan yang puncak acaranya adalah Festival Walima dan Doa Maulid Nabi,” ucap Kasdin. Sabtu (22/10/2022).
Hal lainnya kata dia, meski antusias dan meriah, gekiatan itu juga berjalan dengan tertib, aman, dan terkendali, dan di pandu langsung oleh para ahlul ahlul atau pembawa doa.
“Harapan saya, moment kegiatan ini agar dapat dilaksanakan setiap tahunnya, karena dapat menjadi bahan refleksi bagi warga binaan untuk terus berubah menjadi insan yang lebih baik dan berahlak mulia,” ujar Kasdin
Secara khusus juga dirinya mengucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh pihak, baik Satuan Unit Kerja, Dharma Wanita Persatuan Lapas Gorontalo, maupun warga binaan atas dukungannya untuk mensukseskan kegiatan ini.
(Tonton keseruan perayaan Festival Walima Lapas Gorontalo disini)
Setali tiga uang dengan Kasdin, Ketua Umum Badan Ta’mirul Masjid At-Taubah lapas Gorontalo, Fery Utiarahman menyampaikan, suka cita sekaligus sujud syukur dengan adanya inisiatif seluruh pihak untuk menggelar acara yang besar ini.
“Alhamdulillah kegiatan yang merupakan agenda tahunan Tamirul ini sukses dilaksanakan. Mudah-mudahan kegiatan pembinaan yang mengangkat budaya dan kearifan lokal Gorontalo ini dapat lebih mempererat tali silaturahmi antar sesama warga binaan di Lapas Kelas IIA Gorontalo,” Imbuhnya.
Dirinya menjelaskan. Awal kegiatan itu kata dia saat ratusan warga binaan mulai memadati selasar masjid sejak pukul 06.00 WITA. Rangkaiannya kata dia, diawali dengan penilaian oleh 7 orang dewan juri atas Parade Tolangga Dan Toyopo, yang dibuat dan dikreasikan sendiri oleh warga binaan dari masing-masing pondok wisma dan petugas lapas dari masing- masing unit kerja.
“Ada 18 tolanga besar dan 15 toyopo yang ikut serta dalam Festival Walima tahun ini. Ini benar-benar wujud syukur dan kecintaan kita sebagai ummat Rasullullah. Setelah penilaian oleh dewan juri, tak dapat dihindari seluruh warga binaan dan petugas tumpah ruah, berebutan sajian kue yang ditampilkan pada tolangga dan toyopo,” tandasnya.
Ditambahkannya juga, adapun yang menjadi tema pada perayaan itu adalah “Maulid Nabi Momentum Peningkataan Iman Menuju Insan Yang Berahlaqul Qarimah”
Pewarta : Lukman.