Gorontalo, mimoza.tv – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif dalam rilisnya menyampaikan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo tahun 2022 mencapai 69,81, meningkat 0,81 poin atau 1,17 persen dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya, 69,00.
Kata Mukhanif, peningkatan IPM tersebut mencakup seluruh dimensi pembentuk IPM, terutama umur panjang dan hidup sehat rata-rata lama sekolah serta standar hidup layak.
“Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2022 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 68,51 tahun, lebih lama 0,32 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya,” ujarnya di Ruang Vicon Kantor BPS Provinsi Gorontalo, Kamis (1/12/2022).
Pada dimensi pengetahuan kata dia, penduduk berusia 7 tahun memiliki harapan lama sekolah (dapat menjalani pendidikan formal) selama 13,12 tahun, atau hampir setara dengan lamanya waktu menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I.
Angka tersebut meningkat 0,01 tahun dibanding tahun 2021 yang mencapai 13,11 tahun. Sementara itu, rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,12 tahun, dari 7,90 tahun menjadi 8,02 tahun pada tahun 2022.
“Dimensi hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita (yang disesuaikan) mencapai 10.687 ribu rupiah per kapita per tahun atau meningkat 5,22 persen dibanding tahun sebelumnya,” ujarnya.
Mukhanif mengatakan, Selama kurun waktu dari 2011 hingga 2022, IPM Gorontalo rata-rata meningkat sebesar 0,87 persen per tahun, dan lebih cepat dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan IPM Indonesia yang sebesar 0,76 persen per tahun.
“Capaian pembangunan manusia di Provinsi Gorontalo yang sebesar 69,81 ini masuk dalam kategori IPM sedang,” tutup Mukhanif.
Pewarta : Lukman.