Gorontalo, mimoza.tv – Sebagai institusi yang melaksanakan fungsi pembinaan terhadap warga binaan tentunya keberadaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Boalemo yang berada di jantung kota, dituntut pula untuk berkontribusi terhadap kemajuan daerah khususnya dalam melahirkan generasi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang berahlaqul karimah.
Sejalan dengan tagline “Boalemo Damai Bertasbih” tentu bukan hanya sebatas jagon belaka, dimana Lapas Boalemo menggelar kegiatan Diklat Imam, Khotib dan Muadzin/Bilal bagi 35 orang Warga Binaan yang dipusatkan di Masjid At-Taubah Lapas Boalemo,Kamis (8/12/2022).
Dengan melibatkan beberapa petugas Lapas sebagai instruktur/ narasumber, kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Boalemo Giyono yang diwakili oleh Plh. Kalapas Yulianto Maliki, serta turut dihadiri pula oleh Kepala Subseksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan (Regbimkemas) Rusli Usman.
Dalam sambutannya, Plh. Kalapas Yulianto Maliki menyambut baik terobosan kegiatan pembinaan tersebut, serta meyakini bahwa kegiatan itu dapat berpengaruh positif terhadap warga binaan maupun mendukung program pemerintah daerah.
“Kami berharap kegiatan pembinaan khususnya pembentukan mental spiritual bagi warga binaan ini, dilaksanakan untuk membentuk karakter dan sikap yang berahlaq mulia, sekaligus melahirkan bibit baru yang memiliki kemampuan menjadi imam dan khatib serta muadzin yang memenuhi standar. Sehingga nantinya para warga binaan dan khotib yang sudah terasah dalam pelatihan ini dapat mengimplementasikan kemampuannya di tengah tengah masyarakat, ” ungkapnya.
Selanjutnya Kepala Subseksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan (Regbimkemas) Rusli Usman menambahkan, bahwa harapannya kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan pada hari ini saja, namun dilakukan secara kontinyu baik materi secara teori maupun praktik.
“Dengan demikian output kegiatan ini benar -benar melahirkan warga binaan yang memiliki kemampuan dan mengerti tentang syarat, rukun dan adab untuk menjadi imam dan khotib serta muadzin dalam setiap pelaksanaan shalat baik fardhu maupun sunnah,”imbuhnya.
Kepada warga binaan peserta pelatihan, pihaknya berpesan dari kegiatan ini kelak dapat melahirkan generasi yang memiliki ilmu agama yang mendalam.
“Kedepan tantangan zaman semakin berat. Dunia digital adalah zaman canggih dimana semuanya bergerak serba cepat. Kalau sudah begini, karakter kita juga dipertaruhkan, ingatlah kondisi dunia, jika tidak diimbangi dengan ilmu akhirat akan membuat kita mudah terjerumus dalam hal-hal negatif dan sia sia,” pungkasnya. (rls/luk)